Minggu, 09 Agustus 2009

MARHABAN YA ROMADHON

Oleh . Ustadz ALI SAMAN HASAN ,LC.

Muqaddimah,,,

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala, segala bentuk rasa syukur kita peruntukkan untuk Alloh Ta’ala. Dzat Yang Maha Besar Yang Maha Pencipta segalanya .

Shalawat serta salam semoga selalu terjunjung tinggi kepada Nabi Kita Muhammad shallallohu alaihi wasalam, keluarganya dan orang-orang yang gigih mengikuti jalan mereka sampai hari kiamat kelak .

Menyambut datangnya bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, saya mengajak diri saya sendiri dan para pembaca tulisan ini agar senantiasa bertaqwa kepada Allah ta’ala. mengharapkan dengan ketaqwaan kita akan meraih berkah, dan selalu berusaha meningkatkan derajat diri kita dengan ketaqwaan kepada Allah Ta’ala, bulan puasa penuh dengan balasan spesial berupa balasan langsung dari Allah ta’ala dengan pahala dari sisi NYA, di dalam hadits qudsi Allah berkata melalui lisan NabiNya :

(( الصيام لي وأنا أجزي به إنه ترك شهوته وطعامه وشرابه من أجلي للصائم فرحتان , فرحة عند عند فطرة وفرحة عند لقاء ربه ولخوف فم الصائم أطيب عند الله تعالى من ريح المسك )) متفق عليه .

“ Puasa itu adalah untuk Ku dan Aku langsung yang akan membalasnya, bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan, satu kebahagian ketika berbuka puasa dan yang lainnya ketika bertemu Allah ta’ala kelak di hari kiamat dan sungguh bau mulut shaim/orang yang sberpuasa lebih wangi disisi Allah ta’ala dari harumnya minyak kasturi ( Al Misk ) . Mutafaqun Alaihi.

Kalau kita perhatikan sejenak ayat – ayat puasa yang termaktub dalam surat al Baqarah :

(( يأيها الذين آمنوا كتب عليكم الصام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون )) البقرة 183

“ Wahai Orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian berpuasa agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa. [1].

Kata “ Taqwa” seperti yang telah diuraikan oleh Thalaq bin Hubaib dia berkata : “ Taqwa itu adalah takut dari Allah Ta’ala dengan mengerjakan segala macam apa saja yang telah diturunkan dan bersiap-siap untuk bertemu dengan kematian dan Taqwa itu juga rasa control Allah Ta’ala di dalam perkataan, amalan dan juga semua anggota tubuh kita . “ oleh sebab itu Nabi Shallohu alaihi wasalam bersabda : “

(( ورب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش )) رواه أحمد

“ Dan perumpamaan orang yang berpuasa nasibnya hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja.”[2]

Al Imam ibnu Qudamah al maqdisi berkata; “ Ketahuilah bahwasannya berpuasa itu memiliki kekhususan yang tidak ada di dalam ibadah yang lainnya, ini adalah hikmah dari sabda nabi ( وانا اجزي به ) “ dan Aku yang akan membalasnya” cukup dengan kata-kata ini seoarang yang berpuasa akan merasa bangga karena Allah langsung yanga akan mengganjarnya, seperti kemulyaan Baitullah, Allah langsung menisbatkan Baitullah itu kepada Dzat Nya yang Maha besar ( al haj 26 ). Shaum itu memiliki keutamaan yang besar karena dua hal ;

1. Karena Shaum itu merupakan rahasia dan amalan batin yang tidak dilihat oleh manusia.

2. Shaum itu merupakan ketekanan dan penindasan terhadap musuh Allah, karena musuh selalu mempersenjatai dirinya dengan hawanafsu dan sahum yang menghancurkannya.[3]

Jadikanlah selalu tujuan puasa kita adalah untuk meraih ketaqwaan kepada Allah ta’ala, membersihkan serta mensucikan diri kita dan menjauhi dari segala macam bentuk kemaksiatan yang besar ataupun yang kecil .Menghadirkan diri kita dengan niat mendapatkan ampunan dan magfiroh Allah Ta’ala dengan setiap ibadah yang akan kita lakukan :

(( الصلوات الخمس والجمعة إلى الجمعة ورمضان إلى رمضان مكفرات لما بينهما إذا اجتنبت الكبائر )) رواه مسلم

“ Shalat lima waktu dan jum’at satu ke jum’at yang lainnya dan Ramadhan satu kepada yang lainnya adalah penghapus dosa-dosa apabila dijauhi dosa dosa besar.” [4] .

Bab I. Tiga Tingkatan Shaum

Keumuman orang yang melaksanakan shaum tidak pernah mengerti hakekat shaum, yang ada dalam pikiran mereka adalah; shaum itu tradisi orang arab, shaum itu sudah turun menurun, shaum itu adalah pertanda datangnya hariraya Islam. Padahal yang benar adalah shaum itu memiliki tiga tingkatan ; ( shaum orang awam, shaum orang khusus dan shaumnya orang khusus khusus ).

1. Shaumnya orang umum : adalah seoarang yang berpuasa dan hanya bisa mencegah dirinya dari perut yang lapar, mecengah dirinya dari perbuatan zina dan perbuatan maksiat yang lainnya.

2. Shaumnya orang khusus, adalah puasanya orang yang bisa menahan pandangannya dari kemaksiatan, lisannya dari perkataan yang kotor, tangannya dari dari mengambil yang haram, kakinya dari langkah-langkah setan, pendengarannya dari yang maksiat dan semua anggota tubuh dia dari yang diharamkan oleh Allah subhanu wata’ala.

3. Shaumnya orang khususul khusus ; adalah puasanya orang dari keinginan hati yang rendah, pemikiran yang akan menghantarkannya kepadan kemasiatan kepada Allah, dan dia mampu kecara keseluruhan untuk mengendalikan dirinya kepada apa yang diharamkan oleh Allah.

Ada beberapa adab dan tatacara agar shaum kita menjadi shaumnya orang-orang khusus;

1. Mampu menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah.

2. Mampu menjaga lisan dari perkataan yang kotor dan keji .

3. Mampu menjaga perbuatan yang mubah agar tidak terjatuh kepada perbuatan yang tidak ada gunanya.

4. Mampu mengendalikan sisa anggota tubuhnya untuk ketaatan kepada Allah.[5]

Begitu detail penjelasan dari para Ulama kita tentang masalah shaum, karena shaum menyimpang segudang rahasia bagi orang yang memahaminya. Uraian dari suarah al Baqarah 183 yang telah tersebut diatas (( Semoga kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah )) , dengan bertaqwa kepada orang seoarang mampu mengendalikan dirinya dan selalu menggiringnya kepada ketaatan kepada Allah, berikut ini pernyataan salaf tentang taqwa :

Perkataan Ibnu Abbas : “ Orang-orang yang bertaqwa adalah mereka yang merasa takut kepada Allah dari hukuman Nya dari meningalkan apa yang dia telah ketahui dari pentunjuk Alllah dan mengaharapkan akan rahmatnya dalam rangka membenarkan apa yang Allah perintahkan atas dirinya.

Perkataan Al Hasan Al Bashri : “ Orang yang bertaqwa itu adalah mereka yang takut terhadap apa yang di haramkan Allah atas diri mereka dan melaksanakan apa yang di wajibkan Allah atas diri mereka .”[6]

Taqwa kepada Allah adalah tujuan mereka yang shaum, taqwa merupakan mesin penggerak amalan-amalan kita, kalau tanpa mesin itu kita akan terhenti dan mogok dijalan tidak mampu berbuat ini dan itu. Oleh karena itu saya ingin memaparkan tentang keutamaan orang-orang yang berpuasa karena Allah sesuai dengan perintahNya, dan apa yang akan mereka dapatkan dari keutamaan dan pahala yang Allah siapkan untuk mereka .

Bab II. FADHAIUL SIYAM ( KEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASA).

II.1.Shaum melahirkan Rasa Al Khauf/Takut kepada Allah ;

Rasa Al Khauf/takut kepada Allah akan semakin mudah didapatkan oleh seseorang jika ia menempa dirinya dengan shaum. Ketika orang itu shaum ( berpuasa ) dia telah melatih dirinya untuk menjalankan ibadah yang dia dan Allah sajalah yang mengetahuinya. Rasa riya dan pamer kepada makhluq ini yang akan menghilangkan rasa takut kepada Allah, maka kita dapatkan orang yang melakukan ibadah dzahir selalu tidak bisa khusu’, itu disebabkan karena dirinya ketika beribadah dihadapkan oleh dua sisi kepentingan duniawi dan ukhrawi. Rasa takut kepada Allahamatlah penting karena takut kepada Nya akan melahirkan amalan yang ikhlas.

II.1.A Pengertian AlKhauf/ takut kepada Allah;

Adapun pengertian Al khauf/takut kepada Allah adalah : Pengertian makna al khauf ( takut ) , adalah takutnya seseorang terhadap kejelekan atau keburukan dari sesuatu yang dia cintai dan sanyangi akan menimpa diri dia, seperti seorang yang takut kepada Allah dari adaz NYA dan sikasaan di api neraka, karena hamba tadi tidak taat kepada Allah dan mnyimpang dari apa yang diperintahkan oleh Allah atas dirinya . Seorang mukmin tdak takut kecuali kepada Allah subhanahu wata’ala adapun takut yang sifatnya manusiawi adalah Sesutu yang wajar, ketakutannya kepada makhluq tidak boleh disamakan dengan Allah subhanahu wata’la dalam firmannya ( Surat Thaha 67 ) dan takut yang manusiawi seperti contohnya takutnya seseorang atas gembalaan kambing dari srigala dan binatang buas dll.

Allah ta’ala selalu menakut-nakuti hambanya dengan kebesaran NYA terkadang juga dengan api neraka dan juga terkadang dengan menghancurkan orang kafir. Kata-kata al-khauf di ungkapkan didalam alqur’an ; firman Allah al baqorah 40 .

Allah swt memperinggatkan hambanya dengan dengan adzab yang pedih, Allah akan membalas hambanya yang menyeleweng akan perintahnya (firman Allah Absa 34-37)

Allah juga menggambarkan tentang hari kiamat dengan gambaran yang mengerikan agar kita takut dalam menghadapinya : Surat al haj 1 sd 2 )

Didalam firman Allah yang lain ada gambaran al khauf dari orang yang beriman dari generasi para nabi dan orang –orang yang mengikuti mereka menuju jalan Allah :

:{ وَقَالَ الَّذِي آَمَنَ يَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ مِثْلَ يَوْمِ الْأَحْزَابِ (30) مِثْلَ دَأْبِ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَالَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ (31) وَيَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِ (32) يَوْمَ تُوَلُّونَ مُدْبِرِينَ مَا لَكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ (33) } [غافر/30-33]

II.1.b .Macam-macam al khauf/Takut kepada Neraka :

Termasuk keimanan seorang mukmin kepada Allah adalah takut kepada hari akhir yaitu hari kiamat. Rukun iman yang yang inilah yang akan mengahsilkan keimanan yang kuat kepada Allah subhanahu wata’ala , setiap kali dia melangkahkan kakinya dibumi ini dia akan selalu berhati-hati tidak gegabah dan apabila dia gegabah maka dia akan masuk kedalam ancaman Allah ta’ala diapi neraka dan kekal didalammnya . Dunia ini adalah cobaan dan ujian bagi orang-orang yang beriman, dunia ini adalah batu loncatan sementara dan seorang mukmin tidak akan lama disana, Seorang mukmin akan selalu berdo’a untuk mendapatkan kebaikan di dunia ini dan diakhirat kelak , firman Allah :

{ فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آَبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ (200) وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (201) أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ (202)} [البقرة/200-202]

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ - صل - « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »

Dari Anas bin Malik adalah nabi Saw banayak berdo’a dengan mngucapkan “ Ya Allah tuhan kami berikanlah kami kebaikan didunia ini dan dan kebaikan di akhirat kelak dan jauhkanlah diri kami dari api neraka” [7]

Allah subhanahu wataa’la memerintahkan nabinya dan kaum mukminin untuk memperbanyak dzikir kepada Allah ta’ala setelah mereka melaksanakan ibadah manasik haji dan Allah memerintahkan mereka untuk meminta kebaikan dunia dan diimbangi dengan kebaikan yang kekal abadi yaitu kebaikan diakhirat dengan meminta kebaikan akhirat seorang akan secara otomatis terhindar dari apa yang diharamkan oleh Allah ta’ala .

Sampai sesuatu yang paling kecil dan sangat kecilpun, akan sangat berguna untuk akhirat kita jika kita termasuk orang yang mengikhlaskannya karena akhirat, ukuran kebaikan dalam Islam bukan diukur dengan sesuatu yang indah dan gemerlap namun seberapa tinggi imannya kepada Allah dan akan lahir setelahnya ikhlas karena mengaharapkan Allah ta’ala : dalam sebuah hadits digambarkan tentang perbuatan kecil yang akan membuahkan hasil yang besar karena takut kepada Allah :

وعَنْ أَبِى إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَعْقِلٍ قَالَ سَمِعْتُ عَدِىَّ بْنَ حَاتِمٍ - رضى الله عنه - قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - r - يَقُولُ « اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ »[8] .

Dari Abi ishaq dia berkata aku mendengar Abdullah bin maqqil dari Adi bin hatim , dia berkata aku mendengar Rasullah saw bersabda : Takutlah kalian kepada Api Neraka walaupun dengan bersedekah sebelah biji kurma.”

وعَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ ، قَالَ : قَامَ النَّبِيُّ r ، فَقَالَ : اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ قَالَ : ثُمَّ قَالَ : اتَّقُوا النَّارَ ، ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ حَتَّى رَأَيْنَا أَنَّهُ يَرَاهَا ، ثُمَّ قَالَ : اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا ، فَبِكَلِمَةٍ طَيْبَةٍ. صحيح ابن حبان - (ج 7 / ص 43)(2804) صحيح

Dari Adi bin Hatim dia berkata : Nabi Saw berdiri maka beliau berkata ; “ takutlah kalian kepada api neraka kemudian beliau berpaling dan memalingkan kepalanya dan berkata lagi “ Takutlah kalian kepada neraka kemudian dia berpaling dengan memutarkan kepalanya (dan beliau melihat kedepan)sehingga seolah-olah beliau melihatnya dan kemudian beliau berkata : “Takutlah kalian kepada api neraka walaupun kalian bersedaqah dengan satu butir kurma dan apabila kalian tidak bias maka dengan perkataan yang indah ))[9]

II.2.PINTU KHUSUS UNTUK SHOIMIN

Allah Subhanahu wata’ala telah menyiapkan pintu khusus untuk orang-orang yang berpuasa dengan disiapkan pintu Ar Royyan, pintu inilah yang membedakan antara orang-orang shaimin ( yang berpuasa ) ,Abu Bakar As Sidiq seorang sahabat nabi yang telah mendapatkan ijin untuk masuk dari pintu tersebut. Ini merupakan keutamaan tersendiri yang ada di dalam pribadi yang mulia yang gemar akan shaum/puasa dalam riwayat nabi :

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : (( من أنفق زوجين في سبيل الله نودي من أبواب الجنة : يا عبدالله هذا خير فمن كان من أهل الصلاة دعي من باب الجهاد ومن كان من أهل الصيام دعي من باب الريان ومن كان من أهل الصدقة دعي من باب الصدقة )) فقال أبو بكر رضي الله عنه : بأبي أنت وأمي يا رسول الله ما على من دعي من تللك الأبواب من ضرورة فهل يدعى أحد من تلك الأبواب كلها ؟ قال : نعم وارجوا أن تكون منهم يا أبا بكر ))

Dari Abu Hurairah R.a : Bahwasannya Nabi Shallahu alaihi wasalam bersabda : (( Barang siapa yang menginfakkan dua istrinya di jalan Allah dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, wahai Hamba Alloh ini adalah kebaikan, Maka Barangsiapa termasuk dari orang yang rajin sholat di dipanggil dari pintu jihad dan barang siapa yang termasuk orang yang rajin shodaqoh maka dia dipanggil dari pintu shodaqoh “ berkata Abu Bakar : “ Demi bapak dan ibuku, (ungkapan kesungguhan dan keseriusan).Ya Rasullullah Kewajiban apa yang harus dilakukan oleh setiap orang yang dipanggil dari pintu-pintu tersebut , Apakah ada orang-orang yang dipanggil dari setiap pintu semua? Beliau berkata : Ya dan aku harapkan Engkau termasuk di dalamnya wahai Abu Bakar.[10].

II.3.BULAN PENUH BERKAH

Bulan dimana Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan Al qur’an , setiap jiwa seorang mukmin akan merindukannya, setiap mukmin selalu mengharapkan waktu-waktu yang baik di bulan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala . Telah dekat bulan Ramadhan , sekarang kita berada di akhir bulan Sya’ban beberapa hari nan dekat dengan Ramadhan , Nabi shollalohu alaihi wasalam bersabda :

لا تقدموا رمضان بصوم يوم أو يومين الا إذا كان يصو م صوما قبله فليصمه

“ Janganlah kalian dahului bulan Ramadhan dengan puasa satu hari atau dua hari kecuali seseorang yang bertepatan puasa pada hari itu atau sebelumnya maka boleh dia berpuasa “ [11]

Dari keterangan Hadits ini diambil tiga pelajaran penting :

1. Tidak boleh seseorang mendahuli Ramadhan dengan hari yang bukan bagian dari bulan Ramadhan.

2. Harus dibedakan antara Puasa Sunnah dan Puasa Wajib.

3. Persiapan untuk berpuasa wajib dengan mengosongkan hari untuk menambah kecintaan dengan datangnya bulan Ramadhan .

Adapun orang-orang yang tidak cinta akan bulan Ramadhan dia akan selalu bermaksiat kepada Allah Ta’ala sampai detik-detik akhir menjelang matahari tenggelam dia masih asyik dengan masyi’at. Sebagian mereka mengatakan: “ Bulan Ramadhan sudah dekat, teruskan apa yang kita lakukan ,jangan kamu minum dari gelas-gelas yang kecil ambillah gelas yang besar minumlah bir tadi sehingga engkau tertidur di bulan Ramadhan .” Subhannaloh, dari perkataan yang keji dan kotor ini apakah mereka akan hidup seratus tahun? Meneguk minuman keras, bernyanyi riang gembira, melupakan bulan yang suci layaknya binatang ternak yang menghabiskan harihari mereka dengan makan dan mimum saja akan tetapi binatang lebih beruntung karena semakin banyak makan dan minum akan dimanfaatkan oleh manusia. Allah ta’ala berfirman:

(( ولقد درانا لجهنم كثيرا من الجن والإنس لهم قلوب لا يفقهون بها ))

“Dan Sungguh Kami sudah menyiapkan penduduk neraka Jahanam dengan Manusia dan Jin mereka memiliki hati tapi mereka tidak menggunakan untuk memahaminya. “

II.4. BERPUASA ADALAH CIRI KECINTAAN HAMBA KEPADA ALLAH

Tak kenal maka tak sayang suatu pepatah yang sering terdengar oleh telinga kita bahkan sangat akrab sekali dengan kaum muda-mudi didalam dunia mereka ketika berkenalan dengan orang lain. Begitu pula dengan kecintaan kita kepada Allah Ta’ala semakin tinggi kita mencintaai Allah maka semakin dekat hati kita dengan Allah ta’ala. Mengerjakan apa yang Allah perintahkan kepada kita akan semakin muda dan ringgan dia tidak akan merasakan letih, capek, jenuh, lapar, dahaga dan lainnya dia akan merasakan lezatnya hidup di bawah naungan bulan yang suci ini. Bersabda Nabi Saw :

" ومن اراد الله به خيرا يفهقه في الدين

“Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala kebaikan maka dia akan diberikan pemahaman dalam agama ini.”

Pemahaman hadits tersebut adalah barang siapa yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala dengan suatu kebaikan maka Allah akan memberikan dia rasa cinta kepada keimanan dan akan dihiaskan di dalam hatinya dengan hiasan yang baik dan indah dan akan diberikan rasa kebencian di dalam hatinya kekufuran, kefasikan dan berbuat maksiat kepada AL KHALIQ, namun kebalikannya barang siapa yang dikehendaki Allah ta’ala dengan kejelekan maka dia akan dibiarkan begitu saja dia akan memilih kejelekan dan mengekor terhadap setan , pengikut hawa nafsu dan dia termasuk orang-orang yang telah disesatkan. Naudzu billah….

Suatu ketika ada hamba sahaya/budak wanita yang dimiliki oleh seorang ulama terdahulu Hasan bin Sholih diutus untuk datang melayani sekumpulan orang, dia melihat beberapa orang yang mempersiapkan ubtuk puasa Ramadhan dengan berbagai macam persiapan , maka budak wanita ini berkata : sedang apa kalian? (dengan heran ) mereka menjawab ,kita sedang bersiap-siap untuk Ramadhan, dia berkata “ Apakah kalian hanya berpuasa Ramadhan saja? (Dia heran melihat persiapan yang berlebih-lebihan) dan dia berkata: Sungguh saat ini saya berada di komunitas masyarakat yang hanya berpuasa di bulan Ramadhan. Kemudian budak ini tidak betah dan meminta untuk pulang kepada majikannya. Dan kemudian Hasan bin Sholih juga mengutus budak tadi kepada masyarakat yang lain maka ketika datang akhir malam dia membangunkan orang-orang di sekitarnya: Sholat, Mari kita sholat! ada orang yang berkata apakah sudah datang waktu subuh? dan budak ini berkata : Apakah kalian hanya sholat yang wajib saja? dan budak ini pun meminta pulang kerumah majikannya.

Betapa mulya hati seorang budak ini, dia telah mendapatkan kenikmatan iman yang dalam dalam hati mereka. Apapun yang mereka lakukan mereka merasa senang dan nyaman, tanpa adanya berat hati didalam dirinya. Padahal dia hanyalah seorang budak yang menggangtungkan nasibnya kepada orang lain. Hidup dia penuh dengan cobaan dan tekanan namun dia tetap tangguh dan tekun menjalankan ibadah kepada Allah…..

Bab.III.MENENTUKAN AWAL DAN AKHIR BULAN RAMADHAN

Sesungguhnya kekuatan keimanan seseorang bisa diukur dengan kuatnya rasa cinta dan rindunya dengan bulan Ramadhan, dengan mengadakan mencari kabar datangnya bulan, menghadiri majlis-majlis ilmu bulan Ramadhan dan juga yang lainnya. Dahulu para sahabat Nabi Shollallhu alaihi wasalam keluar ke padang pasir ditempat yang luas untuk menanti dan melihat bulat sabit awal bulan Ramadhan, hal seperti ini dinamakan proses observasi hilal atau dikenal dengan Ru’yatul Hilal. Ada dua metode dalam menentukan awal bulan Ramadhan :

1. Dengan cara Ru’yahtul Hilal. (melihat hilal dengan mata telanjang menentukan awal dan akhir Ramadhan ).

2. Dengan cara Istikmal menyempurnakan jumlah bilangan bulan menjadi 30 hari yaitu bulan Hijriyyah.

Adapun cara yang digunakan oleh sebagian orang negri kita ini atau di negeri lain adalah jauh dari tuntunan Rasululloh Shalallohu alaihi wasalam .Mereka lebih cenderung dengan cara menggunakan teori ilmu hisab atau ilmu falak dengan banyak teori yang ada menjadikan mereka banyaknya perbedaan pendapat.

Dalil –dalil yang menguatkan Ru’yatul Hilal :

1. عن ابن عمر رضي الله عنه قال " تراءى الناس الهلال فأخبيرت النبي صلى الله عليه وسلم إني رأيته فصامه وأمر الناس بصيامه – رواه ابو داود وصححه ابن خزيمة وابن حبان

Dari Ibnu Umar dia berkata ; Manusia keluar ke tanah lapang melihat hilal maka aku kabarkan kepada Nabi sholallohu alaihi wasalam bahwasannya aku melihatnya dan beliau memerintahkan untuk berpuasa.))[12]

2. (( إذا رأيتموه فصومو وإذا رأيتموه فأفطروا )) متفق عليه [13]

(( Dan apabila kalian melihatnya maka berpuasalah kalian maka apabila kalian melihatnya maka berbukalah kalian )) Mutafaqub Alaihi .

3. عن ابن عمر قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( فإن غمي عليكم فاقدروا له ثلاثين )) متفق عليه.

Dari Ibnu Umar berkata Rasulloh shollalohu alaihi wasalam : Maka apabila cuaca mendung tertutup maka perkirakan bulan tadi dengan menyempurnakan bilangannya menjadi 30 hari ))[14]

Bab. IV.

BEBERAPA KESALAHAN ORANG-ORANG YANG BERPUASA

1. Kesalahan dalam mendidik :

a. Memahamkan puasa dengan puasa setengah hari..

b. Membiarkan Tidur disiang Ramadhan dan meninggalkan shalat.

c. Membiarkan anak-anak kita jalan-jalan menghabiskan hari padahal baca al qur’an lebih baik.

2. Bermalas-malasan dalam menjalankan shalat lima waktu ataupun shalat jama’ah .

3. Meninggalkan Tilawah Al Qur’an ketika waktu senggang dan luang .

4. Bergadang di malam hari tanpa beribadah kepada Allah ta’ala.

5. Mengakhirkan berbuka Puasa di atas adzan magrib .

6. Mengawalkan waktu sahur di pertengahan malam .

7. Membiasakan membaca do’a buka puasa yang lemah : Allhumma laka shumtu wa ‘ala riqkika aftortu ……..( Doa yang benar sesuai dengan Sunnah adalah : “ Dzahabat Dzoma’u Wab Talatil ‘Uruqu Wa Tsabatal Ajru Insya Allah )) Ya Allah telah sirna rasa haus dan dahagaku dan telah basah tenggorokanku dan telah tetap pahala Insya Allah)).

8. Memakan kurma dengan bilangan yang ganjil.

9. Memulai berbuka dengan air, yang sunnah adalah dengan kurma muda, atau yang biasa beredar di pasar.

10. Mengakhirkan buka puasa dengan alasan sholat dulu.

11. Berlebih dalam makan buka puasa.

12. Berlebih dalam menghidangkan jenis makanan puasa .

13. Meneruskan puasa di malam hari dengan alasan masih kuat dan sehat.

14. Tidak makan sahur dengan alasan kenyang dan malas bangun.

15. Mengkhususkan do’a ketika makan sahur.

Bab. V. WAHAI ORANG YANG LUPA AKAN RAMADHAN SADARLAH!!

Wahai kaum yang beriman kepada Allah ta’ala dan yang mentaati perintah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam, bersiaplah kalian dengan taqwa karena sebaik-baik perbekalan kepada Allah. Wahai orang-orang yang lupa kemanakah tujuan kita sekarang? dan kemanakah kita setelah kematian? janganlah kalian membuang waktu yang mulai ini dengan ibadah kepada Allah ta’ala .Janganlah kalian buang waktu malam hanya sekedar untuk bergadang menunggu waktu sahur tanpa membaca Al Qur’an, janganlah kita pernah tertinggal dengan sengaja ataupun tidak akan sholat lima waktu ? Ramadhan akan berjumpa dengan kita hanya sebentar, tapi apakah kita bisa bertemu dengan tamu yang mulia ini ? banyak orang berharap, tapi besok dia meninggal, ada juga yang 1 jam setelahnya meninggal dan banyak lagi contohnya.

- Kalau engkau tidak menjadi seorang yang beruntung bulan Ramadhan ini kapan lagi?

- Betapa banyak orang yang memanggilmu Haya ala Falah ! Mari kita raih kemenangan sedang engkau menjadi orang yang merugi!

- Betapa banyak orang yang memanggil Mari Kita menjadi orang yang Baik! Sementara kamu masih menjadi orang yang yang Fasid/ buruk akhlaq dan pribadi.

- Maka Barang siapa yang memberi rahmat dibulan Ramadhan dia akan di beri rahmat oleh Allah.

- Barang siapa yang menanam benih dan dia tidak menyiraminya maka dia akan menyesal dihari akhir.

- Barang siapa yang mendapatkan Ramadhan namum tidak memanfaatkannya dia akan menyesal..

Ya Allah sampaikan diri kami semua ke dalam bulan Ramadhan dan jadikanlah kami semua orang yang selalu menghidupkannya dengan beribadah kepadaMu Ya Allah . Wassalam .

Buku-buku Rujukan :

1. Al qu’an Al Karim dan terjemahnya .

2. Shahih Bukhari syarah fathul bari, al astqalani cet.maktabah salafiyah.

3. syarah muslim Al Imam Annawawy.

4. Fatawa Ramadhan syeikh Muhammad AL Utsaimin cet abwaus salaf.

5. Bulugul Maram , Ibunu Hajar Alatsqalani.

6. Mukhtasar Minhajul Qasidin, ibnu qudamah al Maqdisi, cet maktabah al baz.

7. Kitab Al Ma’asyi ,Dr Hamid AlMuslih cet makatabah diya’.

8. Allahumma Sallim, Dr Abdul Malik bin Qasim.

9. Majalah umamty Kuwait.

10. Majalah Al Furqon Kuwait



[1] Suart Al Baqorah ayat 183.

[2] Hr. Ahmad

[3] Mukhtasar minhajul qasidin hal 65.

[4] H.R Muslim

[5] Mukhtasar minhajul Qasidin hal 66.

[6] Al Maasyi watsaruha hal 226 .

[7] Shahih bukhari no. hadits : (6389 )

[8] Shahih Bukari no. hadits 1417 (.

[9] Shahih Ibnu Hibban juz 7 hal.43 hadits no. 2804 dan hadits itu shahih.

[10] Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shohihnya kitab As Shoum Bab Al Royyan No .1897

[11] Mutawaqun alihi , Hadits disetujui oleh Bukhari dan Muslim .

[12] Hadits diriwayatkan oleh Abu Dawud dan disahkannya oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban

[13] Diriwayatkan dan disahkan oleh Imam Bukhari dan Muslim .

[14] Dalil penyempurnaan jumlah bilangan bulan menjadi 30 disebut Istikmal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar