Rabu, 21 Oktober 2009

JANGAN RUNTUHKAN AMALANMU

Jangan Engkau runtuhkan Pahalamu
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga dilimpahkan selalu kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudaraku! Ketika hari raya telah tiba, saya yakin saudara mengenakan baju baru, sehingga saudara tampil lebih cakap nan rupawan. Akan tetapi pernahkan saudara mengamati pakaian yang anda kenakan?
Tahukah anda, bagaimana pakaian anda ini dibuat, dimaulai dari kapas, kemudian dipintal dan proses lain selanjutnya, hingga akhirnya sampai ke tangan anda dan anda kenakan? Semuanya dilakukan dan diproses dengan tekhnologi canggih. Sehingga sekarang ini, anda tidak perlu pusing-pusing mengetahui proses pembuatannya.
Akan tetapi tidakkah saudara pernah dibawa oleh lamunan saudara, kepada suatu pemandangan yang menakjubkan. Pemandangan disaat nenek moyang saudara sedang memintal benang, lalu menenunnya, dan kemudian mewarnainya dan akhirnya dengan kedua tangannya, mereka menjahitnya menjadi pakaian lebaran untuk anak-anaknya. Semua proses dari tahap ke tahap selanjutnya dilakukan dengan peralatan yang serba sederhana dan dikerjakan dengan kedua tangan sendiri.
Saudara bisa bayangkan, betapa besar rasa bahagia putra-putri mereka tatkala mendapatkan pakaian tersebut. Bagai mereka, hari raya Iedul Fitri terasa begitu bahagia, senyuman lebar senantiasa menghiasi bibir mereka.
Demikianlah kira-kira gambaran nenek moyang saudara tatkala mempersiapkan pakaian Iedul Fitri untuk anak-anaknya.
Akan tetapi coba saudara sedikit menambahkan gambaran baru pada lamunan saudara. Tatkala salah saorang dari nenek saudara yang telah berjuang siang dan malam. Ia dengan sabar memintal kapas menjadi benang, lalu melanjutkan perjuangannya dengan merajutnya menjadi selembar kain sehingga siap untuk dijahit menjadi pakaian. Rasa gembira telah menghampiri raut wajah anak-anaknya, karena merasa tak lama lagi pakaian Ied mereka segera jadi.
Diluar dugaan, sang nenek bukannya melanjutkan perjuangan dengan menjahit kain hasil tenunannya, ia malah kembali mengurai hasil tenunannya menjadi benang. Dan ia terus mengurai benang itu kembali menjadi onggokan kapas.
Saudara bisa bayangkan, bagaimana perasaan dan sikap putra-putri sang nenek tersebut? Kebahagiaan yang telah menghampiri mereka sekejap sirna, dan tawa ria berubah menjadi jerit tangis duka.
Saudaraku! Menurut hemat saudara, perbuatan nenek itu baik atau tercela? Dan andai saudara adalah salah seorang putra atau putri nenek tersebut, bagaimana perasaan saudara menyaksikan perbuatan ibunda tersebut?
Ini adalah gambaran sederhana bagi keadaan yang semoga tidak sedang saudara alami. Setelah saudara dengan segara daya dan upaya merajut kebahagiaan dan keberhasilan di bulan Ramadhan. Setelah saudara mulai merasakan indahnya sholat berjamaah di masjid. Setelah saudara merasakan betapa damainya batin saudara yang jauh dari bisikan setan. Setelah saudara merasakan betapa bahagianya menikmati hidangan buka puasa. Dan setelah saudara mulai merasakan betapa manisnya keimanan. Akankah semuanya itu kembali saudara uraikan satu demi satu? Akankah saudara dengan kedua tangan dan kaki saudara meruntuhkan tumpukan pahala yang telah tersusun rapi di lembar catatan amal saudara? Hanya saudaralah yang mampu membuktikan berbagai pertanyaan di atas.
وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِن بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلاً بَيْنَكُمْ أَن تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَى مِنْ أُمَّةٍ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللّهُ بِهِ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ النحل 92
"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali." An Nahel 92
Saudaraku! Walau demikian, ada satu indikasi yang dapat saudara jadikan pedoman dalam mengenali apakah sekarang ini saudara sedang memupuk subur pahala yang telah saudara kumpulkan atau sedang meruntuhkannya kembali.
Anda penasaran ingin mengetahui apakah indikasi tersebut? Indikasi tersebut ialah amalan saudara sendiri.
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ {  المؤمنون 60
"Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." Al Mukminun 60-61
Pada suatu hari 'Aisyah radhiallahu 'anha bertanya kepada Nabi Muhammad  tentang maksud ayat ini: Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud oleh ayat ini ialah orang-orang yang biasa mabok-mabok minum khomer, dan mencuri? Menanggapi pertanyaan istri tercintanya ini, Nabi  bersabda:
(لاَ يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُمُ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ وَيَتَصَدَّقُونَ، وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لاَ يُقْبَلَ مِنْهُمْ، أُولَئِكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِى الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ  رواه أحمد والترمذي وابن ماجة
"Bukan, wahai Putri As Shiddiq! Akan tetappi mereka itu adalah orang-orang yang rajin berpuasa, mendirikan sholat, dan bersedekah, walau demikian mereka senantiasa kawatir bila amalan mereka tidak diterima Allah, karenanya mereka selalu bersegera dalam mengamalkan kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." Riwayat Ahmad, At Tirmizy dan Ibnu Majah
Tidak heran saudaraku bila dahulu para ulama' dan orang-orang sholeh senantiasa berjuang untuk beramal sholeh setiap waktu. Mereka senantiasa mengingat dan menyadari bahwa pada suatu saat nanti mereka pasti menghadap kepada Pencipta mereka yaitu Allah Yang Maha Keras Siksa-Nya. Mereka hanya memiliki satu batas waktu untuk berhenti dari perjuangan beramal sholeh:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ  الحجر 99
"dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang kepastian (ajal)." Al Hijer 99
Karena perjalanan ibadah saudara demikian panjang, tidak heran bila Nabi  mengajarkan kepada umatnya agar mereka bersikap yang proporsional dalam beramal. Tidak telalu memaksakan diri dengan mengamalkan amalan yang terlalu berat baginya dan tidak lemah semangat sehingga malas beramal.
(يَا أَيُّهَا النَّاسُ خُذُوا مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ) متفق عليه
"Wahai para manusia! Amalkanlah amalan yang kalian kuasa untuk menjalankan dengan terus menerus, karena Allah tidak akan pernah merasa bosan, walaupun kalian telah dihinggapi rasa bosan untuk beribadah. Dan sesungguhnya amalan yang paling Allah cintai ialah amalan yang diamalkan dengan kontinyu walaupun hanya sedikit." Muttafaqun 'alaih.
Saudaraku! Bila pada bulan Ramadhan, anda telah mengenal ibadah puasa, sholat malam, sedekah kepada fakir-miskin, membaca Al Qur'an, dan ibadah lainnya, akankah semua itu tenggelam bersama tenggelamnya bulan Ramadhan?
Tidakkah saudara merasa terpanggil untuk meneruskan amal ibadah itu walau hanya sedikit, sehingga hari-hari saudara senantiasa dihiasi dengan aliran pahala dan kedamaian karena berada dekat dengan Allah?
Semoga Allah Ta'ala senantiasa melimpahkan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat istiqamah dalam beribadah kepada-Nya. Hanya dengan demikian kita dapat menjaga rangkaian pahala yang telah tersusun rapi pada lembaran amal kita dan tidak kembali meruntuhkannya satu demi satu. Wallahu a'alam bisshowab.

JANGAN RUNTUHKAN AMALANMU

SAKARATUL MAUT
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudaraku! Anda masih ingat detik-detik ketika kakek, atau nenek, atau mungkin ayah, ibunda, atau mungkin juga istri atau suami tercinta meregang nyawanya? Pernahkah anda bertanya dan berpikir apakah yang mereka rasakan ketika ruh mereka meninggalkan raganya?
Agar anda dapat menerka apa yang mereka rasakan kala itu, coba anda kembali mengingat raut wajah mereka ketika detik-detik terakhir sebelum meninggal dunia.
Tahukah saudara! Apa yang dialami oleh ayahanda atau kerabat anda saat itu? Tahukah saudara, dengan siapa ia berhadapan? Berikut inilah kejadian yang dialami oleh ayahanda atau ibunda atau kerabat anda kala itu (Kisah ini dituturkan oleh Rasulullah  sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan Ibnu Majah):
إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلاَئِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِى إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ - قَالَ - فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِى السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِى ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِى ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ - قَالَ - فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ - يَعْنِى بِهَا - عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانُوا يُسَمُّونَهُ بِهَا فِى الدُّنْيَا
"Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut 'alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: "Wahai jiwa yang baik,bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah". Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membukusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: "Ruh siapakah ini, begitu harum." Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)."
Saudaraku! Walau demikian mudah arwah orang mukmin keluar dari raganya, akan tetapi bukan berarti bebas dari rasa sakit! Sekali-kali tidak.
Adakah keraguan pada diri anda bahwa Nabi Muhammad  dalah orang mukmin yang paling sempurna keimanannya? Akan tetapi kemulian dan kesempurnaan iman beliau tidak dapat melindungi beliau dari rasa pedihnya sakaratul maut. Olehkarena itu, tatkala beliau menghadapi sakaratul maut, beliau begitu gundah. Beliau berusaha menenangkan dirinya dengan mengusap wajahnya dengan tangannya yang telah dicelupkan ke dalam bejana berisi air. Beliau mengusap wajahnya berkali-kali, sambil bersabda:
(لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ) رواه البخاري
"Tiada Tuhan Yang berhak diibadahi selain Allah. Sesungguhnya kematian itu disertai oleh rasa pedih." Riwayat Imam Bukhari.
Pada suatu hari sahabat Umar bin Al Khatthab  bertanya kepada Ka'ab Al Ahbaar:
يا كعب حدثنا عن الموت، قال: يا أمير المؤمنين غصن كثير الشوك يدخل في جوف الرجل فتأخذ كل شوكة بعرق يجذبه رجل شديد الجذب، فأخذ ما أخذ، وأبقى ما أبقى.
"Wahai Ka'ab: Ceritakan kepada kita tentang kematian!. Ka'abpun berkata: Wahai Amirul Mukminin! Gambaran sakitnya kematian adalah bagaikan sebatang dahan yang banyak berduri tajam, tersangkut di kerongkongan anda, sehingga setiap duri menancap di setiap syarafnya. Selanjutnya dahan itu sekonyong-konyong ditarik dengan sekuat tenaga oleh seorang yang gagah perkasa. Bayangkanlah, apa yang akan turut tercabut bersama dahan itu dan apa yang akan tersisa!" Riwayat Abu Nu'aim Al Asfahani dalam kitabnya Hilyatul Auliya'.
شداد بن أوس الموت افظع هول في الدنيا والآخرة على المؤمن وهو أشد من نشر بالمناشير وقرض بالمقاريض وغلي في القدور. ولو أن الميت نشر فأخبر أهل الدنيا بالموت ما انتفعوا بعيش ولا لذوا بنوم
Syaddaad bin Al Aus berkata: "Kematian adalah pengalaman yang paling menakutkan bagi seorang mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat. Kematian itu lebih menyakitkan dibanding anda digergaji, atau dipotong dengan gunting, atau direbus dalam periuk. Andai ada seseorang yang telah mati diizinkan untuk menceritakan tentang apa yang ia rasakan pada saat menghadapi kematian, niscaya mereka tidak akan pernah bisa menikmati kehidupan dan juga tidak akan pernah tidur nyenyak."
Bila demikian dahsyatnya rasa sakti yang menimpa seorang mukmin ketika menghadapi sakaratul maut, maka bagaimana dengan diri anda? Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang menodai lembaran amal anda? Anda ingin tahu bagaimana rasanya sakarutul maut bila anda tidak segera bertaubat dari kemaksiatan dan beristiqamah dalam ketaatan? Simaklah kelanjutan hadits riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah di atas:
وَإِنَّ الْعَبْدَ الْكَافِرَ وفي رواية وَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ السُّوءُ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مِنَ السَّمَاءِ مَلاَئِكَةٌ سُودُ الْوُجُوهِ مَعَهُمُ الْمُسُوحُ فَيَجْلِسُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِى إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَغَضَبٍ - قَالَ - فَتُفَرَّقُ فِى جَسَدِهِ فَيَنْتَزِعُهَا كَمَا يُنْتَزَعُ السَّفُّودُ مِنَ الصُّوفِ الْمَبْلُولِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَجْعَلُوهَا فِى تِلْكَ الْمُسُوحِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَنْتَنِ رِيحِ جِيفَةٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ بِهَا عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الْخَبِيثُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَقْبَحِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانَ يُسَمَّى بِهَا فِى الدُّنْيَا رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني
"Bila orang kafir, pada riwayat lain: Bila orang jahat hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Mereka berwajahkan hitam kelam,membawa kain yang kasar, dan selanjutnya mereka duduk darinya sejauh mata memandang. Pada saat itulah Malaikat Maut 'alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: "Wahai jiwa yang buruk, bergegas engkau keluarlah dari ragamu menuju kepada kebencian dan kemurkaan Allah". Segera ruh orang jahat itu menyebar keseluruh raganya. Tanpa menunda-nunda malaikat maut segera mencabut ruhnya dengan keraas, bagaikan mencabut kawat bergerigi dari bulu domba yang basah. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat Maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangannya. Para malaikat segera mengambil ruh orang jahat itu dan membukusnya dengan kain kasar yang mereka bawa. Dari kain itu tercium aroma busuk bagaikan bau bangkai paling menyengat yang pernah tercium di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruh itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: "Ruh siapakah ini, begitu buruk." Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terburuk yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)."
Saudaraku! Coba anda ingat kembali, rasa pedih dan sakit yang pernah anda rasakan ketika tertusuk atau tersengat api! Sangat menyakitkan bukan? Padahal syaraf yang merasakan rasa sakit hanyalah sebagiannya. Walau demikian, rasanya begitu menyakitkan, sehingga susah untuk dilupakan?
Nah bagaimana halnya bila kelak pada saat sakaratul maut seluruh syaraf anda merasakan sakit. Disaat ruh anda berusaha berpegangan erat-erat dengan setiap syaraf anda sedangkan Malaikat Maut mencabutnya dengan keras dan kuat. Betul-betul menyakitkan.
Penampilan Rasa Malaikat Maut yang begitu seram dan menakutkan akan semakin menambah pedih rasa sakit yang anda rasakan.
Saudaraku! Siapkah anda menjalani pengalaman yang begitu menakutkan dan begitu menyakitkan?
Bila saudara tidak kuasa menjalani sakaratul maut yang sangat menyakitkan seperti ini, maka mengapa noda-noda maksiat terus mengotori lembaran amal dan menghitamkan hati anda? Mengapa kaki anda terasa kaku, tangan serasa terbelenggu, mata seakan melekat dan pintu hati seakan terkunci ketika ada seruan beribadah kepada Allah?
Saudaraku! Agar hati anda kembali menjadi lunak dan pintu hati anda terbuka lebar-lebar untuk menerima dan mengamalkan kebenaran, maka alangkah baiknya bila anda sering-sering berziarah ke kuburan. Dengan berziarah ke kuburan, diharapkan anda akan senantiasa menyadari, cepat atau lambat anda pasti menjadi salah seorang dari penghuni kuburan.
(زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ) رواه مسلم
"Berziarahlah ke kuburan, karena ziarah ke kuburan itu dapat mengingatkan kalian akan kematian." Riwayat Muslim.
Saudaraku! Ada satu pertanyaan yang tidak mungkin anda temukan jawabannya sebelum anda mengalaminya sendiri: Termasuk golongan manakah diri anda, apakah termasuk golongan orang-orang mukmin yang dimudahkan ketika menghadapi sakaratul maut ataukah termasuk golongan yang kedua?
Karenanya, marilah kita berjuang, dan berdoa memohon kepada Allah agar diri kita –dengan rahmat dan kemurahan Allah- dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan keteguhan dan kemudahan ketika menghadapi Malaikat Maut dimudahkan. Amiin.

SAKARATUL MAUT

SAKARATUL MAUT
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudaraku! Anda masih ingat detik-detik ketika kakek, atau nenek, atau mungkin ayah, ibunda, atau mungkin juga istri atau suami tercinta meregang nyawanya? Pernahkah anda bertanya dan berpikir apakah yang mereka rasakan ketika ruh mereka meninggalkan raganya?
Agar anda dapat menerka apa yang mereka rasakan kala itu, coba anda kembali mengingat raut wajah mereka ketika detik-detik terakhir sebelum meninggal dunia.
Tahukah saudara! Apa yang dialami oleh ayahanda atau kerabat anda saat itu? Tahukah saudara, dengan siapa ia berhadapan? Berikut inilah kejadian yang dialami oleh ayahanda atau ibunda atau kerabat anda kala itu (Kisah ini dituturkan oleh Rasulullah  sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan Ibnu Majah):
إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلاَئِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِى إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ - قَالَ - فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِى السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِى ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِى ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ - قَالَ - فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ - يَعْنِى بِهَا - عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانُوا يُسَمُّونَهُ بِهَا فِى الدُّنْيَا
"Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut 'alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: "Wahai jiwa yang baik,bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah". Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membukusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: "Ruh siapakah ini, begitu harum." Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)."
Saudaraku! Walau demikian mudah arwah orang mukmin keluar dari raganya, akan tetapi bukan berarti bebas dari rasa sakit! Sekali-kali tidak.
Adakah keraguan pada diri anda bahwa Nabi Muhammad  dalah orang mukmin yang paling sempurna keimanannya? Akan tetapi kemulian dan kesempurnaan iman beliau tidak dapat melindungi beliau dari rasa pedihnya sakaratul maut. Olehkarena itu, tatkala beliau menghadapi sakaratul maut, beliau begitu gundah. Beliau berusaha menenangkan dirinya dengan mengusap wajahnya dengan tangannya yang telah dicelupkan ke dalam bejana berisi air. Beliau mengusap wajahnya berkali-kali, sambil bersabda:
(لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ) رواه البخاري
"Tiada Tuhan Yang berhak diibadahi selain Allah. Sesungguhnya kematian itu disertai oleh rasa pedih." Riwayat Imam Bukhari.
Pada suatu hari sahabat Umar bin Al Khatthab  bertanya kepada Ka'ab Al Ahbaar:
يا كعب حدثنا عن الموت، قال: يا أمير المؤمنين غصن كثير الشوك يدخل في جوف الرجل فتأخذ كل شوكة بعرق يجذبه رجل شديد الجذب، فأخذ ما أخذ، وأبقى ما أبقى.
"Wahai Ka'ab: Ceritakan kepada kita tentang kematian!. Ka'abpun berkata: Wahai Amirul Mukminin! Gambaran sakitnya kematian adalah bagaikan sebatang dahan yang banyak berduri tajam, tersangkut di kerongkongan anda, sehingga setiap duri menancap di setiap syarafnya. Selanjutnya dahan itu sekonyong-konyong ditarik dengan sekuat tenaga oleh seorang yang gagah perkasa. Bayangkanlah, apa yang akan turut tercabut bersama dahan itu dan apa yang akan tersisa!" Riwayat Abu Nu'aim Al Asfahani dalam kitabnya Hilyatul Auliya'.
شداد بن أوس الموت افظع هول في الدنيا والآخرة على المؤمن وهو أشد من نشر بالمناشير وقرض بالمقاريض وغلي في القدور. ولو أن الميت نشر فأخبر أهل الدنيا بالموت ما انتفعوا بعيش ولا لذوا بنوم
Syaddaad bin Al Aus berkata: "Kematian adalah pengalaman yang paling menakutkan bagi seorang mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat. Kematian itu lebih menyakitkan dibanding anda digergaji, atau dipotong dengan gunting, atau direbus dalam periuk. Andai ada seseorang yang telah mati diizinkan untuk menceritakan tentang apa yang ia rasakan pada saat menghadapi kematian, niscaya mereka tidak akan pernah bisa menikmati kehidupan dan juga tidak akan pernah tidur nyenyak."
Bila demikian dahsyatnya rasa sakti yang menimpa seorang mukmin ketika menghadapi sakaratul maut, maka bagaimana dengan diri anda? Betapa banyak dosa dan kemaksiatan yang menodai lembaran amal anda? Anda ingin tahu bagaimana rasanya sakarutul maut bila anda tidak segera bertaubat dari kemaksiatan dan beristiqamah dalam ketaatan? Simaklah kelanjutan hadits riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah di atas:
وَإِنَّ الْعَبْدَ الْكَافِرَ وفي رواية وَإِذَا كَانَ الرَّجُلُ السُّوءُ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مِنَ السَّمَاءِ مَلاَئِكَةٌ سُودُ الْوُجُوهِ مَعَهُمُ الْمُسُوحُ فَيَجْلِسُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِى إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَغَضَبٍ - قَالَ - فَتُفَرَّقُ فِى جَسَدِهِ فَيَنْتَزِعُهَا كَمَا يُنْتَزَعُ السَّفُّودُ مِنَ الصُّوفِ الْمَبْلُولِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَجْعَلُوهَا فِى تِلْكَ الْمُسُوحِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَنْتَنِ رِيحِ جِيفَةٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ بِهَا عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الْخَبِيثُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَقْبَحِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانَ يُسَمَّى بِهَا فِى الدُّنْيَا رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني
"Bila orang kafir, pada riwayat lain: Bila orang jahat hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Mereka berwajahkan hitam kelam,membawa kain yang kasar, dan selanjutnya mereka duduk darinya sejauh mata memandang. Pada saat itulah Malaikat Maut 'alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: "Wahai jiwa yang buruk, bergegas engkau keluarlah dari ragamu menuju kepada kebencian dan kemurkaan Allah". Segera ruh orang jahat itu menyebar keseluruh raganya. Tanpa menunda-nunda malaikat maut segera mencabut ruhnya dengan keraas, bagaikan mencabut kawat bergerigi dari bulu domba yang basah. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat Maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangannya. Para malaikat segera mengambil ruh orang jahat itu dan membukusnya dengan kain kasar yang mereka bawa. Dari kain itu tercium aroma busuk bagaikan bau bangkai paling menyengat yang pernah tercium di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruh itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: "Ruh siapakah ini, begitu buruk." Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terburuk yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)."
Saudaraku! Coba anda ingat kembali, rasa pedih dan sakit yang pernah anda rasakan ketika tertusuk atau tersengat api! Sangat menyakitkan bukan? Padahal syaraf yang merasakan rasa sakit hanyalah sebagiannya. Walau demikian, rasanya begitu menyakitkan, sehingga susah untuk dilupakan?
Nah bagaimana halnya bila kelak pada saat sakaratul maut seluruh syaraf anda merasakan sakit. Disaat ruh anda berusaha berpegangan erat-erat dengan setiap syaraf anda sedangkan Malaikat Maut mencabutnya dengan keras dan kuat. Betul-betul menyakitkan.
Penampilan Rasa Malaikat Maut yang begitu seram dan menakutkan akan semakin menambah pedih rasa sakit yang anda rasakan.
Saudaraku! Siapkah anda menjalani pengalaman yang begitu menakutkan dan begitu menyakitkan?
Bila saudara tidak kuasa menjalani sakaratul maut yang sangat menyakitkan seperti ini, maka mengapa noda-noda maksiat terus mengotori lembaran amal dan menghitamkan hati anda? Mengapa kaki anda terasa kaku, tangan serasa terbelenggu, mata seakan melekat dan pintu hati seakan terkunci ketika ada seruan beribadah kepada Allah?
Saudaraku! Agar hati anda kembali menjadi lunak dan pintu hati anda terbuka lebar-lebar untuk menerima dan mengamalkan kebenaran, maka alangkah baiknya bila anda sering-sering berziarah ke kuburan. Dengan berziarah ke kuburan, diharapkan anda akan senantiasa menyadari, cepat atau lambat anda pasti menjadi salah seorang dari penghuni kuburan.
(زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ) رواه مسلم
"Berziarahlah ke kuburan, karena ziarah ke kuburan itu dapat mengingatkan kalian akan kematian." Riwayat Muslim.
Saudaraku! Ada satu pertanyaan yang tidak mungkin anda temukan jawabannya sebelum anda mengalaminya sendiri: Termasuk golongan manakah diri anda, apakah termasuk golongan orang-orang mukmin yang dimudahkan ketika menghadapi sakaratul maut ataukah termasuk golongan yang kedua?
Karenanya, marilah kita berjuang, dan berdoa memohon kepada Allah agar diri kita –dengan rahmat dan kemurahan Allah- dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan keteguhan dan kemudahan ketika menghadapi Malaikat Maut dimudahkan. Amiin.

Rabu, 30 September 2009

CARA PUASA SATU TAHUN

Saudaraku! Bulan ramadhan telah berlalu. Semoga Allah Ta'ala menerima ibadah dan mengampuni kekhilafan saudara selama bulan suci Ramadhan.
Tapi pernahkah saudara berpikir, atau paling kurang membayangkan: Bagaimana rasanya, andai bulan Ramadhan diperpanjang menjadi satu tahun?
Waaah bisa berabe sumua urusan; badan jadi kurus, pekerjaan berantakan, semangatpun luluh berantakan, dan duniapun jadinya terasa gelap.
Tenang saudaraku! Anda bisa saja berpuasa satu tahun tanpa harus merasakan dunia menjadi gelap. Mudah dan tidak berat, bahkan anda tetap bisa makan dan minum di siang hari, walaupun anda berpuasa satu tahun genap tanpa kurang satu haripun.
Enak bukan? Makan setiap hari, tapi dianggap puasa sepanjang tahun?
Anda menjadi penasaran dan ingin mencobanya?
Coba tebak, kira-kira gimana caranya?
Caranya mudah, berikut cara berpuasa satu tahun penuh, walaupun di siang hari anda tetap makan, minum serta beraktifitas lainnya:
(مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ)
“Barangsiapa yang berpuasa bulan Ramadhan, kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka puasanya bagaikan puasa setahun penuh."Riwayat Muslim
Coba bayangkan, cukup dengan nambah puasa enam (6) hari, anda telah dianggap berpuasa satu tahun penuh. Sehingga walaupun pada hari-hari selanjutnya anda kembali makan dan minum, akan tetapi anda telah berhasil mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Luar biasa bukan?
Mungkin anda menjadi penasaran, mengapa bila kita nambah puasa enam hari, kita mendapatkan pahala puasa satu tahun?
Simaklah jawabannya:
(الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ . مَرَّتَيْنِ ، وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِى ، الصِّيَامُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا) رواه البخاري
"Puasa itu adalah perisai, karenanya bila engkau berpuasa, hendaknya orang yang berpusa tidak berkata-kata keji, dan tidak pula berbuat kebodohan. Bila ada seseorang yang memeranginya atau mencacinya, hendaknya menjawabnya dengan berkata: sesungguhnya aku adalah orang yang sedang berpuasa. Demi Dzat Yang Jiwaku ada di Tangan-Nya, sungguh bau tidak sedap yang keluar dari mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih baik dibanding aroma minyak kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya hanya karena-Ku. Puasa adalah milik-Ku dan hanya Aku yang akan membalasnya, sedangkan setiap amal kebaikan akan dilipat gandakan sebanyak sepuluh kali." Riwayat Bukhari.
Inilah rahasianya: puasa anda dilipat gandakan sebanyak sepuluh kali. Dengan demikian bila anda telah berpuasa bulan Ramadhan dengan penuh, maka itu artinya anda telah mendapatkan pahala puasa selama sepuluh bulan.
Danbila selanjutnya anda berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka itu artinya anda mendapatkan pahala puasa enam puluh hari atau dua bulan. Dengan demikian, genaplah pahal puasa anda menjadi 12 bulan.
Luar biasa bukan kerahmatan Allah? Cukup anda berpuasa 1 bulan 6 hari anda mendapatkan pahala puasa satu tahun. Enak bukan?
Saudaraku! Susahkah bagi anda untuk berpuasa enam hari lagi, sehingga anda mendapatkan pahal yang bergitu besar? Mungkinkah semangat ibadah anda turut pergi bersama perginya bulan ramadhan? Ah, saya yakin anda tidak seperti itu, anda adalah seorang muslim yang bertekad baja. Saya juga yakin, setan belum sempat mebelenggu diri anda, sehingga anda pasti bisa mendapatkan kemenangan untuk kedua kalinya; melawan bisikannya.
Anda merasa tertantang untuk mendapatkan kemenangan dan kemurahan Allah ini? Jangan sia-siakan peluang, mumpung bulan syawal tahun ini masih tersisa banyak. Siapa tahu mungkin ini adalah kesempatan pertama dan terakhir buat anda.
Selamat menggapai kemenangan dan kemurahan Allah, dengan mendapatkan pahala puasa satu tahun penuh.

Sabtu, 19 September 2009

Khutbah Iedul Fitri

TIGA MUTIARA NASEHAT
SETELAH RAMADHAN
OLEH : Ustadz Ali saman Hasan , Lc.
www.alisamanhasan.blogspot.com

Segala puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Allah subhanu wataa’la, dzat Yang telah menciptakan semesta alam, mengaturnya, mehidupkannya dan mematikannya. Tidak ada kekuatan dan kejayaan kecuali kekuatan dan kerajaan Allah yang Maha Abadi, tidak ada sekutu bagi Nya, Yang Maha Memaksa akan kehendakNya dan Perkasa dan tidak ada yang disembah kecuali Allah subhanu wata’ala.
Shalawat serta salam semoga terjunjung tinggi kepada nabi kita Muhammad bin Abdullah, nabi akhir jaman dan tidak ada lagi nabi setelahnya. Nabi yang telah gigih berjuang menegakkan agama Islam ini, dengan kesungguhan, kesabaran dan ketabahan, dan keridhaan Allah selalu menyertai para sahabatnya dan mengikutinya sampai akhir hayat mereka.
Maasyiral Muslimin wal Muslimat !
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahi hamdu….
Dipagi nan cerah ini, kita bersyukur kepada Allah subhanu wata’la yang telah melimpahkan ni’mat dan karuniaNya kepada kita semua, sehingga kita mampu malangkahkan kaki kita untuk melakukan shalat iedul fitri di tempat ini. Mudah-mudahan Allah memberkahi kita semua dan kita masuk didalam golongan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah dengan sesungguhnya seperti firman Allah :
ﭧ ﭨ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭽ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (QS. 2:183)
Kemarin kita masih mendengarkan tilawah al-Qur’an al-Karim, kemarin kita masih mendengarkan orang berkumpul dimasjid untuk melakukan shalat terawih, kemarin kita masih menyaksikan hiruk-pikuknya orang menyiapkan hidangan sahur dan buka puasa. Baru sebentar tidak terasa ternyata kita sudah selesai dan berpisah dengan bulan yang kita cintai, bulan Ramadhan, bulan penuh rahmat dan berkah dari Allah ta’ala bulan yang diturunkan didalamnya al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia kedalam jalan yang lurus sirathal mustaqim.
Kebiasan kita dalam beramal sholeh di bulan Ramadhan adalah bukti keimanan kita kepada Allah subhanahu wata’la, dan bentuk aplikasi nyata dalam kehidupan kita yang modern ini, jaman yang menjadikan dunia sebagai ukuran dan tidak memperdulikan urusan akhirat mereka, maka ketika seorang tidak bisa memanfaatkan ramadhan dengan sebaik-baiknya dia telah merugi dan masuk golongan orang yang tertipu dengan dunia, Ini adalah sunnatullah karena Allah jadikan bulan ramadhan adalah furqan / pembeda dengan orang-orang yang telah berada dibulan Ramadhan tapi mereka tidak bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Melalui khutbah Iedul Fitri saya terpanggil untuk memberikan nasehat penting yang sangat berguna untuk mempertahakan keimanan kita semua di hari-hari yang akan datang sampai ajal menjemput kita. Nasehat ini adalah 3 (tiga) utaian Mutiara yang hilang setelah kita berhari raya iedul fitri ini. Ini merupakan salah satu nikmat Allah subhanu wata’ala yang ditundukan kepada kaum mu’minin dengan saling kasih mengasihi, dan cinta mencintai karena Allah dalam bentuk nasehat dan menasehati sesamanya, firman Allah;
ﭧ ﭨ ﭽ ﭟ ﭠ ﭡﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭼ الأنفال: ٦٣
Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 8:63)
I, Nasehat Pertama ;
Firman Allah ta’ala ;
ﭧ ﭨ ﭽ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﭼ المائدة: ٢٧
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain(Qabil). Ia berkata (Qabil):"Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil:"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa". (QS. 5:27)
Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan yang dilakukan oleh seorang yang behati ikhlas mengaharapkan keridhaan Allah subhanu wata’ala semata dan tidak mengaharapkan pahala dan ganjaran dari yang lainnya.hal ini ditegaskan oleh Rasullah shallahu alaihi wasalam dalam sabdanya ;

عَنْ شَدَّادٍ أَبِى عَمَّارٍ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ الْبَاهِلِىِّ قَالَ:جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ أَرَأَيْتَ رَجُلاً غَزَا يَلْتَمِسُ الأَجْرَ وَالذِّكْرَ مَا لَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ شَىْءَ لَهُ فَأَعَادَهَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ يَقُولُ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ شَىْءَ لَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِىَ بِهِ وَجْهُهُ. أخرجه النسائي 6/25 وفي "الكبرى" 4333 .
Dari Sahabat Syadad abu Ammar dari abuUmamah Al bahily dia berkata ; telah datang seseorang kepada nabi shalallahu alaihi wasalam, dan orang itu berkata ; “ ya rasullah bagaimana menurut engkau tentang seorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan sebutan nama baiknya, maka nabi shallahu’alaihi wasalam berkata ; “Dia tidak akan mendapatkan apa-apa “dan beliau mengulanginya 3 kali dan nabipun mengulanginya lagi dan mengatakan ; tidak berguna , kemudian beliau mengatakan sesungguhnya Allah menerima dari amalan yang ikhlas dan mengharapkan dengan amalan tadi wajahNya”. Dikeluarkan oleh An-nasai .
عَنْ ثَوْبَانَ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، أَنَّهُ قَالَ: " لأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي ، يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا ، فَيَجْعَلُهَا اللهُ ، عَزَّ وَجَلَّ ، هَبَاءً مَنْثُورًا. قَالَ ثَوْبَانُ : يَا رَسُولَ اللهِ ، صِفْهُمْ لَنَا ، جَلِّهِمْ لَنَا، أَنْ لاَ نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لاَ نَعْلَمُ. قَالَ : أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ ، وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ ، وَيَأْخُذُونَ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ ، وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللهِ انْتَهَكُوهَا". أخرجه ابن ماجة (4245) الألباني في "السلسلة الصحيحة" 2 / 18, حديث رقم : 5028 في صحيح الجامع .
Dari sahabat Tsauban dari nabi shallahu alaihi wasalam bahwasannya nabi shallahu alaihi wasalam berkata ;” Sesungguhnya aku mengetahui tentang keadaan sebagian dari umatku, yang mana mereka akan datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung-gunung yang ada di tihamah yang putih (nama suatu daerah), kemudian Allah subhanu wata’ala menjadikannya sirna dan hilang dari pandangannya dan sia-sia. Berkata Tsauban ; Ya Rasullah, siapakah mereka itu terangkan kepada kami semua, agar kita tidak menjadi golongan mereka dan kami tidak mengetahuinya. Nabi shallahu alaihi wasalam berkata ; Sesungguhnya mereka itu adalah saudara-saudara kalian dan dari kulit kalian mereka menfaatkan malam mereka seperti kalian memanfaatkannya akan tetapi mereka itu apabila berada didalam apa yang diharamkan oleh Allah mereka mengerjakannya.” Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan disahkan oleh Al bani silsilah hadits shahih 2/18.
Ali bin abi Thalib pernah mengatakan : “ Wahai manusia jadilah kalian orang-orang yang mengharapkan amalan kalian diterima Allah ta’ala dengan do’a yang lebih keras dan lebih kencang dari pada orang yang sedang beramal kepada Allah.Karena Allah ta’ala berfirman ;” Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertaqwa kepadanya (surat al maidah ayat 27 )
Itulah gambaran assalafus shalih dalam beramal kepada Allah ta’ala, mereka tidak pernah akan puas dengan apa yang mereka amalankan, akan tetapi terus-menerus berharap kepada agar amalan diterima disisiNya.Sehingga pada momentum yang sama seorang khalifah Umar bin abdul aziz rahimahullah, suatu hari pernah keluar untuk melaksanakan shalat iedul fitri dan beliau berkhutbah didalamnya beliau berlata ; “ Wahai manusia kalian telah berpuasa 30 hari, dan kalian telah melakukan sholat tarawih 30 malam dan hendaklah kalian pada hari ini berdo’a meminta kepadaNya agar amalan kita semua diterima disisiNya!” itu anjuran sang kahlifah yang adil selalu takut kalau-kalau amalannya tidak diterima oleh Allah ta’ala, kekhawatiran inilah yang menjadikan mereka terus menerus menjaga agar tetap beristiqamah dijalan Allah ta’ala. Dahulu para salaf shalih dari kalangan para sahabat nabi dan oranr-orang yang meniti jejak mereka, apabila telah datang kepada mereka pengumuman akan datangnya hari raya iedul fitri, wajah mereka menjadi sedih ibarat daun yang layu karena tidak terkena siraman air, hutan yang gersang karena tidak ada hujan, dan ketika seorang mengatakan kepada mereka ; “ Ada apakah dengan wajah kalian yang sedih ? bukankah sekarang ini adalah hari raya ?maka mereka menjawab : Benar ini adalah hari raya akan tetapi aku adalah seoarang budak yang diperintahkan oleh majikanku untuk beramal shalih tetapi aku tidak mengerti apakah amalanku diterima disisiNya ataukah tidak ?
Harapan mulia dari contoh dan suri tauladan kita -assalaf shalih- radhiyallahu anhum, manakah diantara kita yang akan mengikuti jejak mereka? Berkata seorang penyair ;
Sesungguhnya apabila seorang tidak memakai pakaian taqwa……
Orang itu adalah orang yang telanjang meskipun dia berbusana…..
Sebaik-baik busana adalah keta’atan kepada Allah…
Dan tiada kebaikan dalam busana ketika ia berbuat maksiat kepadaNya…
Ketakutan yang ada pada diri mereka semata-mata karena merindukan keridhaan Allah atas diri mereka sehingga mereka terhindar dari sengatan api neraka yang amat panas, sebuah kisah orang shalih pernah dibawakan oleh pengarang kitab Hilyatul Auliya ;
“ Pernah suatu ketika Soleh bin mary bercerita tentang pamannya, Malik bin dinar : Pamanku masuk kekamarnya dan tidak pernah keluar kecuali ketika fajar subuh itu datang , kemudian aku penasaran dan aku mengawasi pamanku dengan masuk kekamarnya dan aku sembunyi dibawah ranjangnya, beliau kemudian masuk dan takbir untuk melakukan shalat maka aku mendengarkan suara rintihan kecil seperti seorang yang terkena jarum yang tajam ternyata beliau menangis senantiasa beliau melakukan hal ini dan terus melanjutkan shalatnya sehingga datang waktu subuh dan ketika beliau bertasbih, beliau berkata ; “ Ya Allah apabila engakau kumpulkan orang-orang yang telah mendahului kami dan orang-orang yang hidup setelah mereka di hari kiamat kelak maka haramkan neraka atas wajahku ini Ya Allah…..
II.NASEHAT YANG KEDUA ;
JANGANLAH BERPALING DARI KETAATAN MENUJU KEMAKSIATAN, DARI HIDAYAH MENUJU KESESATAN TERUSLAH BERISTIQAMAH
Firman Allah :
ﭧ ﭨ ﭽ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﭼ المائدة: ٢١
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (QS. 5:21)
Ma’asyiral Muslimin wal Mulimat’
Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar
Hati kita masih basah dengan iman yang kita laksakan di bulan Ramadhan kemarin, kita merasakan munajat kepada Allah, manisnya iman dengan tilawah qur’an, tarawih, ruku, sujud dan sebagainya kita telah merasakannya Untuk menjaga ini semua dimanakan Istiqamah, janganlah kita mundur lagi akan tetapi terus lanjutkan dan maju dengan Iman yang pernah kita pupuk dan taman di bulan Ramadhan. Seoarang yang berpaling atau naudzu billah min dzalika dia murtadz maka akan menjadi makan empuk syaitan dan akan dipalingkanya dari jalan yang lurus , lihatlah kepada firman Allah ta’ala :
ﭧ ﭨ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭽ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﭼ الحج: ١١
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi;maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (QS. 22:11)

Berkata As Syeikh Al SA’dy; “ Diantara manusia ada yang memiliki lemah Iman dan tidak masuk Imannya kedalam hatinya dan belum bercambur dengan keceriannya hidupnya akan tetapi iman tadi masuk karena ketakutan dia kepada Allah, atau karena kebiasaan manusia yang ada disekelilingnyadan ketika ada ujian dia tidak sangguh bertahan. (maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu), maka jika rizkinya lancardan tidak ada yang merintanginya dia akan tenang dengan keimanan yang ada didalam dirinya bukan karena Imannya tapi karena yang lainnya, insya Allah dia akan dimaafkan oleh Allah. Akan tetapi akalau dia berbalik kebelakang dan murtadz maka dia akan merugi dunia dan akhirat.
disebutkan dalam perkataan Ali bin abi Thalib : “ Sesungguhnya hati itu memiliki maka maju dan masa mundur, maka apabila mendapatkan yang pertama bawalah hati tersebut untuk menjalankan ketaatan kepadanya dengan melaksanakan yang sunnah-sunnah dan apabila dalam kondisi yang kedua maka bawalah untuk mengamalkan yang wajib-wajib saja.
III. NASEHAT YANG KETIGA ;
SEBAIK-BAIK AMALAN KEPADA ALLAH TA’ALA ADALAH YANG KONTINU MESKIPUN SEDIKIT
Dalam masalah ini, Islam telah memberikan solusi dalam beramal dengan prinsip sedikit dan menuai pahala yang banyak disisi Allah, karena Allah ta’ala tidak akan memberatkan suatu amalan kecuali dengan yang dimampui oleh seoarang hamba;
ﭧ ﭽ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜﯝ ﯞ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣﯤ ﰎ ﭼ البقرة: ٢٨٦
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.." (QS. 2:286)
عَنْ عَائِشَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ؛ أنَهَا قَالَتْ: سُئِلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم : أي الأعمال أحَبُّ إلى اللَّهِ ؟ قَالَ : أدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ . وَقَالَ : اكْلُفُوا مِنَ الأعمال مَا تُطِيقُونَ. أخرجه أحمد 6/176 والبخاري 8/122 و"مسلم" 2/189.
Dari Aisyah radhiyallah anha : dia berkata : telah ditanya nabi shallahu alaihi wasalam oleh Aisyah dan beliau menjawab; “ Ya Rasullah manakah amalan yang paling dicintai oleh Allah ta’ala ? beliau menjawab; Amalan yang paling kontinu meskipun sedikit, beliau berkata lagi, lakukanlah amalan yang kalian mampu untuk melakukannya.” Diriwayatkan oleh Ahmad 6/176-Al bukhari, dan Muslim 2/189.
Betapa besar perhatian nabi kita kepada umatnya, beliau telah menunjukkan amalan yang ringan yang dimampui oleh umatnya. Sementara amalan yang besar dan berat yang akan membebani umatnya beliau hindarkan, ditakutkan kalau akan memberatkan umatnya dan umatnya menjadi bosan dan jemu terhadap perintah-perintahnya. Sehingga beliau pernah mengatakan dalam satu sabdanya” Janganlah engkau menjadi seperti fulan dan fulan dahulu dia melakukan sholat malam namun sekarang dia telah meninggalkannya.termasuk amalan-amalan yang dianjurkan dan disunnahkan oleh nabi kita Muhammad shallahualaihi wasalam adalah berikut ini :
1. Puasa enam hari dibulan syawal, barang siapa yang berpuasa ramadhan dan kemudian ia ikuti dengan enam hari puasa dibulan syawal maka ibarat dia berpuasa 1 tahun penuh. Diriwayatkan dari hadits abu ayub al Anshori dan dikeluarkan haditsnya dalam kitab Musnad Imam Ahmad dan muslim dan Abu Dawud.
2. Puasa 3 hari pada setiap tanggal 13.14 dan 15 ( ayyamul bidh) seperti yang telah diriwayatkan oleh Abu Darda’ dari hadits Muslim 2//159.
3. Puasa di hari senin dan kamis seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari hadits Imam Ahmad dan Imam Malik.
4. Puasa di hari Asyuara ( 10 Muharram ) seperti dalam hadits Muslim 3/167.
5. Melakukan qiyamul lail ( shalat tahajjud ).
6. Melakukan shalat sunnah rawatib.
7. Melakukan shalat sunnah dhuha.
8. Membiasakan dzkir pagi dan sore.
9. Dan sebaiknya amalan tersebut diatas dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dan hanya mengaharapkan ikhlas kepada Allah.

Mudah-mudahan apa saja yang kita amalkan di bulan ramadhan kemarin diterima Allah ta’ala dan menjadi timbangan kebaikan kita semua di hari kiamat kelak .

YA ALLAH JADIKANLAH KITA SEMUA TERMASUK SHOIMIN, QOIMIN …
YA ALLAH JADIKANLAH KITA SEMUA TERMASUK ORANG-ORANG MUTAQIN…
YAALLAH PERTEMUKANKAN KEMBALI JIWA DAN RAGA KAMI DENGAN RAMADHAN……
YA ALLAH JADIKANLAH AL QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK KAMI…
JADIKANLAH IA SEBAGAI PENYEJUK HATI KAMI ….
JADIKANLAH IA SEBAGAI PENYELAMAT KAMI DI HARI KIAMAT…..
YA ALLAH
اللهم إني أسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك ، أو أنزلته في كتابك ، أو علمته أحداً من خلقك ، أو استأثرت به في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلبي ، ونور صدري ، وجلاء حزني ، وذهاب همي وغمي , اللهم أعنا على ذكرك وشكرك , وحسن عبادتك .
YA ALLAH KARUNIKANLAH KEPADA KAMI TAQWA…
YA ALLAH KARUNIAKANLAH KEPADA KAMI ISTIQAMAH….
YA ALLAH JAUHKAN KAMI DARI API NERAKA DENGAN AMALAN YANG SEDIKIT YANG KAMI TELAH LAKUKAN …..
YA ALLAH JADIKANLAH HARI IEDUL FITRI INI ADALAH LAMBANG TAUBAT KAMI …
JADILAKANLAH HARI INI ADALAH PELEBUR DOSA KAMI ….
YA ALLAH TURUNKAN AMPUNANMU KEPADA IBU DAN BAPAK KAMI YANG TELAH MENDAHULUI KAMI…
DAN JUGA SAUDARA-SAUDARA KAMI YANG BERIMAN DARI SEBELUM KAMI…..
YA ALLAH BERIKANLAH KAMI KEBAIKAN DI DUNIA INI DAN DI AKHIRAT KELAK SESUNGGUHNYA ENGAKAU ADALAH DZAT YANG TIDAK PERNAH INGKAR JANJI.









TIGA MUTIARA NASEHAT
SETELAH RAMADHAN


Q

KHUTBAH IEDUL FITRI 1430H







OLEH :
USTADZ ALI SAMAN HASAN ,LC

Senin, 14 September 2009

HIDUP BERIBU-RIBU TAHUN

HIDUP BERIBU-RIBU TAHUN OLEH MUHAMMAD ARIFIN BADRI ,MA
Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudarauku! Anda kuasa mengangkat tangan untuk berdoa selama 5 jam tanpa henti? Atau mungkinkah anda kuasa untuk mendirikan sholat semalam suntuk; 8 jam tanpa henti? Berat dan mungkin juga anda langsung berkata waaaah saya tidak kuasa melakukannya.
Bagaimana kalau membaca Al Qur'an selama satu minggu tanpa henti, walau hanya sekedar untuk makan, minum atau buang air kecil? Anda bisa melakukannya?
Anda merasa berat, atau bahkan merasa mustahil untuk melakukannya.
Saudaraku! Itu semua mudah, dan bahkan lebih lama dari itu juga mudah, bukan hanya seminggu bahkan puluhan tahunpun anda bisa. Tidak repot kok, dan bahkan ringan sekali, anda dapat melakukan semua itu tanpa harus berkeringat, atau gemetaran atau juga kesemutan.
Luar biasa bukan? Anda ingin tahu bagaimana cara melakukannya? Inilah caranya:
 إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ {1} وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ {2} لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ {3} تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ {4} سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ {5} القدر 1-5
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan (lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." Al Qadar 1-5
Saudaraku! malam Lailatul Qadar dinyatakan lebih baik dari 1000 bulan. Tahukah anda berapa tahun lamanya 1000 bulan itu? 1000 sama dengan 83 tahun 4 bulan.
Allahu Akbar. Anda beribadah kepada Allah pada malam itu berarti lebih baik dari beribaha selama 83 tahun 4 bulan.
Saudaraku coba anda merenung sejenak, kira-kira anda akan hidup di dunia ini berapa tahun lamanya? 70 tahun? Atau 80 tahun atau 90 tahun ?
Anggap saja anda diberi umur panjang selama 90 tahun. Akan tetapi menurut prediksi anda, kira-kira keadaan fisik anda saat telah berumur 90 tahun seperti apa? Mungkinkah anda masih gagah perkasa seperti sekarang, ataukah fisik anda telah lemah, dan tidak kuasa melakukan banyak hal, kecuali dengan bantuan anak-cucu anda, bukankah demikian?
Jadi, mungkin seumur hiduppun anda tidak mungkin bisa sholat, atau berdoa, atau membaca Al Qur'an terus-menerus selama 83 tahun 4 bulan, tanpa henti.
Inilah yang mendasari Rasulullah  bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Beliau berusaha untuk menepati Lailatul Qadar dengan banyak beribadah, sholat malam, membaca Al Qur'an dan banyak-banyak berdoa, memohon kebaikan dunia dan akhirat.
'Aisyah radhiallahu 'anha; istri Nabi  mengisahkan:
(كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ.) رواه مسلم
"Dahulu, semaca hidupnya, Rasulullah  bersungguh-sunguh dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu-waktu lainnya." Riwayat Muslim.
Pada riwayat lain, beliau  berpesan kepada umatnya dengan bersabda:
(تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ) متفق عليه
"Carilah lailatul Qadar pada hari-hari ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." Muttafaqun 'alaih
Coba anda bayangkan! Andai anda telah mengenal dan memanfaatkan kesempatan Lailatul Qadar sejak sepuluh tahun silam. Itu arinya sama saja anda telah beribadah melebihi 10 x 83,3 = 833 tahun. Dan bila anda telah menggunakan kesempatan indah ini sejak 20 tahun silam, maka itu artinya pahala ibadah anda melebihi pahala ibadah selama 1.666 tahun.
Allahu Akbar! Luar biasa, betapa banyak pahala yang anda peroleh. Akan tetapi, apakah selama ini anda benar-benar telah memanfaatkan malam lailatur Qadar sebaik-baiknya. Coba anda mengingat-ingat kembali memori amalan bulan Ramadhan anda tahun-tahun silam! Semakin anda berusaha mengingat-ingat, maka hanya penyesalanlah yang semakin membayangi hati anda. Bukankah demikian?
Bila demikian adanya, maka sudah saatnya pada ramadhan kali ini anda bangkit dan menyingsingkan lengan baju guna bangkit dari kelalaian yang telah berkepanjangan
Saudaraku! Lailatul Qadar adalah benar-benar malam yang sangat utama, dan peluang emas yang harus anda temukan. Malam itu adalah kesempatan anda untuk menggapai kerahmatan Allah sebanyak-banyaknya.
Saudaraku! Bila anda telah berpuasa di bulan suci ini, maka sudah saatnya bagi anda untuk terus mengais bekal kehidupan di akhirat, dengan memasuki pintu-pintu kehidupan akhirat lainnya.
(مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ).
"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ikhlas, niscaya seluruh dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan. Dan barang siapa yang mendirikan shalat di malam Lailatul Qadar, niscaya seluruh dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan." Muttafaqun 'alaih.
Pintu-pintu akhirat saat ini telah dibuka semuanya, tidak ada satupun yang tertutup di hadapan anda. Gunakanlah kesempatan ini, siapa tahu ini adalah kesempatan terakhir bagi anda untuk mendapatkan kesempatan indah ini.
Sertakan keluarga anda untuk turut merasakan indahnya malam Lailatul Qadar dan turut serta mendapatkan kemurahan Allah padanya.
'Aisyah radhiallahu 'anha, istri Nabi  mengisahkan tentang kesungguhan beliau  dalam menjalani kehidupan di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan:
(إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ) رواه مسلم
"Bila telah memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, dahulu Nabi  mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam harinya (dengan mendirikan sholat dan banyak doa) serta membangunkan keluarganya." Riwayat Muslim.
Begitu besar perhatian beliau  tentang malam, itu, sampai-sampai menjadikan 'Aisyah radhiallahu 'anha, merasa perlu untuk bertanya kepada beliau tentang apa yang seyogyanya ia lakukan:
(يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ: (قُولِى: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى) رواه أحمد والترمذي وابن ماجة
"Wahai Rasulullah, andai aku mengetahui bahwa aku mendapatkan malam Lailatul Qadar, apa yang seyogyanya aku ucapkan? Beliau menjawab: "Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
"Ya Allah ! sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemaaf, lagi Maha Mulia. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah (limpahkanlah afiat kepada) aku." Riwayat Ahmad, At Tirmizy dan Ibnu Majah.
Inilah adalah salah satu doa yang paling bagus. Betapa tidak, doa ini diajarkan oleh Rasulullah  kepada istri beliau tercinta agar diucapkan pada malam yang paling mulia.
Dengan doa ini, anda memohon kepada Allah agar diberikan afiat (terbebas) dari segala hal yang merugikan atau merusak diri anda, baik dalam agama atau dunia.
Bila anda telah mendapatkan afiat pada badan, rizki, dan keluarga dari segala hal yang merugikan, maka anda telah mendapatkan keberuntungan yang tiada banding.
Dan bila anda telah mendapatkan afiat dalam urusan agama, maka anda telah terjauhkan dari siksa neraka dan berhasil menggapai nikmat di surga.
Demikianlah seyogyanya anda menyambut dan beramal pada malam Lailatul Qadar. Anda banyak mendirikan sholat lalu banyak berdoa, memohon kebaikan dunia dan akhirat.
Selamat berjuang mencari malam Lailatul Qadar, semoga anda berhasil mendapatkannya, dan merasakan betapa besar karunia Allah yang anda peroleh padanya.
Wallahu a'alam bisshawab.


Minggu, 06 September 2009

Taubat Kepada Allah

TAUBAT
KEPADA
ALLAH

BAGIAN PERTAMA

OLEH : USTADZ ALI SAMAN HASAN,LC

SEMOGA KITA MENJADI ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG

Bertaubat kepada Allah adalah kembalinya seorang kepada Allah ta’ala. Menjauhkan dirinya dari Jalan orang yang dimurkai Allah dan jalan orang-orang yang sesat menuju jalan yang diridhai Allah, dengan cara orang yang bertaubat tadi menjalankan apa yang Allah cintai dari perbuatan dan amalan dan meninggalkan apa saja yang dilarangNYA, kembali kepada Allah terhadap apa yang dicintati adalah sebagian dari taubat dan meninggalkan apa yang dilarangnya adalah sebagian lainnya.
Dosa adalah penghalang antara dia dengan Allah yang dia cintai ketika ia berbuat dosa kepada Allah dan menjauhkan diri dari apa yang akan menjadikan Allah berpaling daripadanya adalah kewajiban, akan tetapi kewajiban tadi tidaklah terurai dalam satu ungkapan perkataan dan perbuatan kecualai dengan ilmu. Ketika seoarang hamba mengetahui terhadap apa yang diharamkan Allah maka dia akan menghindarinya dan ketika dia tahu akan jalan yang dicintainya dia akan segera menuju kesana. Dalam hal ini ungkapan Allah didalam al qur’an jelas sekali tentang wajibnya seorang bertaubat kepadaNya, firman Allah :
قال تعالى: وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ [النور: 31]
Allah berfirman : (( Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman mudah-mudah kalian menjadi orang-orang yang beruntung )) an nur 31
Didalam ayat ini Allah mengajak orang-orang yang beriman untuk bertaubat kepadaNya setelah mereka mengatakan kata-kata Iman dan setelah mereka bersabar dalam menempuh hijrah dan jihad di jalan Allah ta’ala, kemudian Allah menggantungkan kata-kata mudah mudahan kalian menjadi orang-orang yang beruntung ( sukses) jika kalian bertaubat kepadaNya , jadi keberuntungan suatu umat dan suatu bangsa dengan cara mereka bertaubat kepada Allah ta’ala.
Kemudian didalam firman yang lain Allah menggolongkan orang yang tidak bertaubat masuk kepada golongan orang-orang yang dzalim;
وقال تعالى:  وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ  [الحجرات: 11]
Allah berfirman ;(( Dan barangsiapa yang belum bertaubat maka mereka termasuk golongan orang-orang yang dzalim)) al hujurat 11.
Allah ta’ala membagi menjadi 2 bagian ;1. Orang yangbertaubat 2. Orang yang belum bertaubat dan orang yang belum dan tidak mau bertaubat adalah orang yang dzalim karena dia telah mendzalimi dirinya karena tidak mengerti Allah yang akan mengampuni dosa dan dia telah menyia-siakan dirinya dan telah menghancurkan dirinya , Sesungguhnya Allah senantiasa menerima taubat seoarang hamba selam anyawa dia belum berada dalam kerongkongan.

عن عبد الله بن عمر بن الخطاب ب عن النبى خ قال: "إنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يقبلُ توبةَ العبدِ ما لم يُغَرغِرْ"
[رواه ابن ماجه، والترمذي، وحسنه الألباني]
Dari Abdullah bin Umar bin khatab dari Nabi Saw, sesungguhnya Allah menerima taubat seoarang hamba selama nyawanya belum sampai kekerongkongan mereka ( diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan At-tzirmidzi dan dihasankan oleh al bani ).
Pintu taubat kepada Allah senantiasa terbuka samapai datangnya hari kiamat, sampai terbitnya matahari dari arah barat, sampai bumi ini hancur karena datangnya kiamat, seperti dalam sabda beliau :
عن أبى موسى الأشعرىرضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "إنَّ اللهَ تعالى يَبسُطُ يدَه بالليلِ ليتوبَ مُسِيءُ النهارِ، ويَبسُطُ يدَهُ بالنهارِ ليتوبَ مُسِيءُ الليلِ حتى تَطلعَ الشمسُ مِن مَغربِها". [رواه مسلم]
Dari abu Musa al ‘asyari dari nabi Muhammad shallahu alaihi wasalam; “Sesungguhnya Allah ta’ala mebentangkan tanganNYA diwaktu malam hari untuk membuka pintu taubat bagi mereka yang telah bermaksiat disiang hari dan Allah ta’ala mebantangkan tanganNYA disiang hari untuk membuka pintu taubat bagi mereka yang berbuat dosa dimalam hari “ ( diriwayatkan oleh Muslim )

ALLAH CINTA DENGAN TAUBAT SEORANG MUKMIN
عن أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "لَلهُ أشدُّ فرحًا بتوبةِ عبدِهِ حينَ يتوبُ إليهِ مِن أحدِكم كانَ على راحلتِهِ بأرضِ فَلاةٍ، فانفلتَتَ منهُ وعليها طعامُهُ وشرابُهُ، فأَيِسَ منها، فأتَى شجرةً فاضطجعَ في ظِلِّها قد أَيِسَ مِن راحلتِهِ، فبينما هو كذلك، إذا هو بها قائمةً عندَهُ، فأخذ بخِطامِها ثم قالَ مِن شدةِ الفرحِ: اللهم أنتَ عبدي وأنا ربُّك؛ أخطأَ مِن شدةِ الفرحِ". [رواه مسلم]
Dari Anas bin malik dia berkata ; telah besabda Nabi shallahu alaihi wasalam ;” Allah sangat senang dengan taubatnya seoarang hamba ketika dia bertaubat kepadaNya dari pada kesenangan seorang diantara kalian yang kehilangan kendaraannya di tengan padang pasir yang sangat panas kemudian makanan dan minumannyapun juga ikut lenyap bersama untanya tadi ( kendaraannya), lalu dia berputus asa dari padanya, maka duduklah orang tadi menunggu dibawah naungan pohon dan berbaringlah ia dibawahnya dan dia telah putus asa dari kendaraannya, maka ketika ia bangun dari tidurnya dia mendapatkan kendaraannya sudah ada disampingnya maka dia langsung ambil kendalinya kemudia karena sangat gembira dia berkata : “ Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhanmu, dia telah salah berkata karena sangat gembiranya. ( diriwayatkan oleh Muslim )
Kegembiraan dan kebahagian yang ada pada orang ini adalah suatu kebaikan dan kebajikan untuknya bukan kegembiraan untuk orang yang bertaubat dalam satu dosa yang dia menyakininya sebagai kesalahan, ini adalah sekedar gambaran akan sifat-sifat Allah yang mulia dan Allah memiliki sifat yang lebih dan berbeda daripada itu seperti yang telah diterangkan oleh Ahlu sunnah wal jamaah tentang sifat –sifat Allah yang mulia, kalau seandainya ada perumpaan yang lebih besar dari apa yang telah diungkapkan oleh nabi shallahu alaihi wasalm maka akan diungkapkan oleh beliau, akan tetapi tidak ada kegembiraan yang terjadi dengan orang ini karena setelah dia sendirian ditinggalkan oleh makanan dan minuman yang ia sediakan, ditengah padang pasir yang amat panas tidak ada sumber kehidupan disana, ternyata ia mendapatkan untanya sebagai tumpuan hidup dia setelah Allah ta’ala.
Maka perhatikanlah dengan teliti ! terhadap orang-orang yang melakukan kemaksiatan kepada Allah, dengan murka Allah kepadanya, Allah memalingkan rahmat, karunia dan kenikmatan hidup atas dirinya, namum ketika dia mau mengangkat tangnya ke langit bertaubat kepadaNya, Allah berbalik menerima dia dengan kebaikan, kelembutan dan kasih sayang yang lebih. Lebih dari seorang ibu kepada nakanya sendiri, seperti yang telah sering kita dengar cerita yang mashur dikalangan ibu-ibu, suatu saat anaknya pulang kesorean kerumahnya, maka sang ibupun dengan tega menutup pintu didepan mukanya dan dia mengakatan ; “Pergi lah engkau dariku jangan kembali kerumah ini ! dengan nada marah diucapkan seolah-olah bukan anak kandungnya sendiri, maka anak tadipun pergi meninggalkan rumahnya mencari siapa yang bias menampungnya, namum kerinduan kepada seorang ibu menjadikan dia kembali kerumahnya akan tetapi dia masih menunggu ibunya untuk membukakan pintunya, akhirnya ia pun memutuskan untuk tidur di pelataran rumahnya yang terbuka dingin karena angin malam dan nyamuk yang mengigiti tubuhnya, ketika ibunya mendengar rintihan anaknya dilur pintu, sang ibupun tidak rela akhirnya pintupun dibuka oleh ibu, dan dia berkata ;Sebetulnya ibu sangat saying sama kamu! Makanya jangan melanggar apa kata ibu begina akibatnya”. Inilah gambaran seorang ibu yang yang tadinya marah menjadi lunak hati dan iba melihat anaknya, Allah ta’ala lebih daripada itu semua.

عن النبي صلى الله عليه وسلم: "للهُ أرحمُ بعبادِه مِنَ الوالدةِ بولدِها". الصحيح

Dari nabi shallahu alaihi wasalam; “Allah lebih kasih saying kepada hambaNya daripada seorang ibu kepada anaknya”.

TAUBAT SEPANJANG UMUR
Keyakinan yang keliru dari sebagian orang bahwa dia masih memiliki umur panjang tidak mungkin akan dicabut umurnya dalam waktu dekat sehingga menjadikan dirinya semakin jauh dari taubat. Setiap kali kita berbuat dosa dan maksiat, kalau kita bias menjaga lisan kita dan anggota badan kita dari dosa, hati kita mungkin lupa akan dzikir kepada Allah, kalau hati kita ingat kepada Allah ta’ala maka mungkin ada anggota tubuh kita yang berbuat dosa, syaitan selalu membisikan kedengkian, kejahatan, dan sifat-sifat yang kotor kedalam hati kita sehingga kita beniat jelek dan lain sebagainya. Dosa bisa dating dari mana saja begitu pula taubat sepanjang hari dan umur tiada henti karena dengan taubat seorang akan senantiasa mensucikan hatinya;
قال النبي صلى الله عليه وسلم: "يا أيـها الناسُ! توبوا إلى اللهِ واستغفروه؛ فإني أتوبُ إلى الله وأستغفره في كلِّ يومٍ مائةَ مرةٍ". [أخرجه مسلم، وصححه الألباني]
Bersabda Nabi shallahu alaihi wasalam, “Wahai manusia bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampun karena aku bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepadanya setiap harinya seratus kali “ . dikeluarkan oleh Muslim dan disahkan oleh Albani .

SYARAT-SYARAT TAUBAT
Apabila taubat itu berkaitan dengan hak-hak Allah yang telah dia langgar, para ulama telah menetapkan ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu ; 1. Penyesalan, 2. Meninggalkan dosa dan 3. Bersikap keras untuk tidak melakukannya lagi.
Penyesalan akan dosa adalah keharusan dari taubat ketika seorang orang itu tidak menyesal berarti orang tadi ridha akan maksiat yang dia lakukan , penyesalan hati adalah merasakan sakitnya hati akan dosa dan kemaksiatan, karena kemasiatan dan dosa adalah sayatan pisau yang tajam yang telah melukai dirinya, cirri-cirnya dia senantiasa bersedih dan menangis seperti orang yang kehilngan anaknya ataupun orang yang telah di tinggal mati anakanya yang dia cintai. Maka manakah yang lebih utama anakanya yang hilang ataukah dirinya yang sedang sedih dan menyesal? Adapun yang kedua meninggalkan maksiatdan dosa adalah tidak mungkin bercampurnya rasa ini dan sikap ini dengan dosa yang ia akan lakukan . seorang yang telah memiliki rasa meninggalkan dosa tidak mungkin ia akan medekati dosa itu lagi, seperti seorang yang sedang sakit dengan sebab memakan suatu buah tidak mungkin dia akan memakan buah tadi kalau ternyata buah tadi akan menyebabkan dia akan menderita sakit lagi.adapun dosa dan maksiat yang berkaitan dengan hak-hak sesama manusia, maka dia harus menggantikan apa yang telah dia rusakkan atau dia ambil atau paling tidak dia meminta ridha dan kerelaan kepada orang yang memilikinya karena dia telah mengambil haknya, seperti yang telah diterangkan dalam
"مَن كانت له مَظلمةٌ لأخيهِ مِن عِرضِهِ أو شيءٍ فليتحلله منهُ اليومَ قبلَ أنْ لا يكونَ دينارٌ ولا درهمٌ، إنْ كانَ لهُ عملٌ صالحٌ أُخِذَ منه بقَدْرِ مَظلمتِه، وإنْ لم تكن له حسناتٌ أُخِذَ مِن سيئاتِ صاحبِه فحُمِلَ عليهِ". [رواه البخارى].
.“Barang siapa yang memiliki kedzaliman pada hak saudaranya atau kehormatannya atau sedikit daripadanya, maka hendaklah dia meminta pembebasannya atau penghalalannya dari padanya pada hari itu sebelum datangnya hari akhir yang tidak berlaku dinar dan dirham, maka kalau dia memiliki amal yang shaleh akan diambilkan daripadanya sebatas kedzalimannya dan apabila dia tidak memiliki kebaikan maka akan diambilkan dari kejelekannya dan dibebankan atasnya “ ( diriwayatkan oleh Imam Al bukhari ).

Minggu, 30 Agustus 2009

YA ALLAH SELAMATKAN DIRIKU

Ya Allah Selamatkan Aku!
Bagian Pertama
Oleh : Ali Saman Hasan,lc
Segala rasa syukur kita panjatkan kepada Allahsubhanahu wa ta’ala, Yang telah memberikan kepada kita semua nikmatnya Islam dan Iman sehingga sampai saat ini kita bisa merasakannya mudah-mudahan nikmat yang diberikan Allah ini menjadi pengiring kita di hari kiamat.

Shalawat serta salam semoga selalu terjunjung tinggi kepada nabi Muhammad shallahualaihi wasalam, Nabi yang telah menunjuki umatnya dari masa kegelapan menuju kepada cahaya yang terang bertabur cahaya Islam rahmatan lil alaamin. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selalu menjaga cahaya sunnah yang sedang tumbuh bersemi didalam sanubari kita,

Ungkapan do’a dalam untaian kata “ Ya Allah selamatkan Aku” , adalah ujung dari cerita-cerita langit yang bersifat ghaib yang hanya Allah dan Rasullah yang mengetahuinya, meskipun ada yang telah di ceritakan oleh rasullah dan juga ada yang belum, terlepas itu semua ada juga riwayat-riwayat yang tidak sah dari rasullah shallahu alaihi wasalam yang mana riwayatnya saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya. Alangkah haus jiwa ini kepada perkataan “ Ya Allah selamatkan aku “ ketika nanti kita mendengar kabar-kabar dari nabi shallahulalaihi wasalam.

Kabar-kabar itu dari langit, sengaja disuguhkan ditulisan saya ini sebagai cara untuk meluluhkan hati manusia kepada Allah ketika mereka melupakan NYA. Susunan kabar langit ini akan tersusun dari yang paling nyata dengan kehidupan kita sampai yang akan terjadi kelak dikemudian hari, adapun susunannya pembahasan ini adalah adalah sebagai berikut ini:

I. Perjalanan Ruh kepada Allah
II. Siksa kubur dan nikmat kubur.
III. Kuburan adalah pintu gerbang menuju akhirat
IV. Bangkitnya Hari kiamat
V. Ada apa dengan diri kita ? (cara menjadi mukmin yang lembut hati)
V.1 ;Memiliki rasa Takut kepada Allah
V.2 :Pengertian rasa takut (Al Khauf )
V.3 ;Takut kepada Neraka
V.4 ;Kekerabatan, kedudukan, pangkat dan derajat tidak berguna








I.Perjalanan Ruh kepada Allah
Rasullah shallahu alahi wasalam bersabda:
“ Bahwasannya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang pasrah ( hanya kepada Allah ). Dan tidaklah kalian di tengah-tengah ahli syirik kecuali laksana sehelai bulu putih pada kulit sapi hitam, atau laksana sehelai bulu hitam pada kulit sapi merah ( Hr. Al Bukhari, kitabur Riqaaq/81 Bab Kasyfal Hasyr, 45 )

Tujuan setiap orang mukmin dan mukminah adalah surga, dan selalu setiap saat kita memohon kepada Allah agar dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan kedalam surgaNya. Orang-orang musyrik adalah bakal penghuni neraka (An-nisa : 48, at Taubah: 113, Al Ahzab: 73, Az Zumar: 65). Jumlah orang yang akan masuk neraka jauh lebih banyak dari orang yang akan masuk kedalam surga, Tatkala kita sekarang ini kita beriman kemudian besok kita meninggal apakah kita akan siap dengan keimanan kita? Seorang tidak pernah tahu kapan ajal mejemputnya dan apakah Iman dia masih bersemi didalam hati dan sanubarinya? ataukah dia masih mengikuti jalan yang lurus sampai akhir hidupnya?
“ Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” (QS. 6-Al An’am:153)
إن قلوب بني آدم كلها بين إصبعين من أصابع الرحمن كقلب واحد يصرفه حيث يشاء ثم قال صلى الله عليه وسلم : اللهم يا مقلب القلوب صرف قلوبنا على طاعتك" روام مسلم –
“ Sesungguhnya semua hati anak cucu Adam itu berada diantara dua jari jemari Yang Maha Pengasih ( Allah) yang dia alihkan sekehendaknya .” Kemudian beliau bersabda .” Wahai Pengalih hati, alihkanlah hati kami kepada ketatanMu. ( H.R Muslim ).
Ketika seorang akan bertemu dengan ajalnya, dan ketika seorang akan dicabut nyawanya hendaknya dia pastikan bahwa kondisi dia adalah dalam keimanan kepada Allah ta’ala, di takutkan dia akan menjadi orang yang miskin iman atau naudzubillah kosong iman ketika nyawa akan dihembuskan untuk yang terakhir kalinya. Penting arti doa diatas untuk kelangengan iman kita sampai nyawa merenggang dari jiwa kita menuju Allah ta’ala. Perjalan arwah kepada Allah termasuk sesuatu yang gaib yang tidak bisa dilihat oleh mata kepala kita, namum Rasullah shallahu alaihi wasalam telah mengkhabarkannya dengan jelas tentang kondisi nyawa ketika mau dicabut oleh malaikat maut.. perjalanan ruh kepada Allah, maka dibawah ini kami akan mengemukakan sebuah hadits dari sekian banyak hadits nabi shallahualaihi wasalam, yang didalammnya berisi gambaran tentang akhir kehidupan manusia, kemudian menjelaskan perjalanan ruh diantara langit dan bumi hingga mencapai tempatnya; didalam adzabkah atau di dalam nikmatkah. Kami memohon kepada Allah agar selalu diselamatkan dari hal-hal yang menyebabkan kemurkaan-nya dan siksaan-Nya yang pedih.

Hadits yang akan kami maksudkan adalah hadits yang shahih dari nabi shallahu alaihi wasalam yang mencakup seluruh orang-orang yang beriman ataupun bukan (mukalaf) yang telah dibebani untuk menjalankan syariat , baik itu seorang mukmin, kafir ataupun fasik. Didalam hadits al bara bin azib didalam shahih muslim digambarkan sebagai berikut ini :
1. Ruh orang mukmin akan dicabut oleh orang para malaikat maut yang duduk diatas kepalanya.
2. Malaikat yang datang kepadanya adalah bermuka terang dan berseri seperti matahari.
3. Malaikat –malaikat itu membawa kain kafan dari surga dan kamper dari surga yang beraroma wangi .
4. Ketika ruh itu telah ditarik maka akan keluar dari tubuhnya seperti air yang keluar dari mulut ceret dan proses ini berbeda-beda kepada setiap orang.
5. Penduduk langit dan bumi akan memdo’akan jiwa yang baik karena aroma yang terpancar adalah aroma yang harum nan wangi.
6. Setelah itu ruh akan dikembalikan kealam barzakh sampai datang hari kiamat baru dibangkitkan.
عن عائشة رضي اللّه عنها قالت:
إن رسول اللّه صلى الله عليه وسلم كان بين يديه علبة فيها ماء فجعل يدخل يديه في الماء فيمسح بهما وجهه ويقول لا إله إلا اللّه إن للموت لسكرات ثم نصب يديه فجعل يقول إلى الرفيق الأعلى حتى قبض (صحيح البخاري).
Dari Aisyah semoga Allah meridhainya dia berkata: Sesungguhnya ada disisi rasullah shallahu alaihi wasalam satu mangkok air (ember), maka beliau memasukkan tangannya didalam air lalu beliau mengusapkan kedua tangannya kepada mukanya dan beliau berkata: Lailaha illalah sesungguhnya kematian itu ada sakaratnya kemudian beliau menegakkan tangannya dan berkata menuju kepada Allah sampai beliau meninggal.H.s Al- bukhari .
في صحيح البخاري:
لما ثقل صلى الله عليه وسلم جعل يتغشاه الكرب فجعلت فاطمة رضي اللّه عنها تقول واكرب أبتاه فقال صلى الله عليه وسلم لا كرب على أبيك بعد اليوم .
Dalam shahih Bukhari disebutkan ketika Rasullah shallahu alaihi wasalam dalam posisi yang sangat berat menjelang kematian dan mulailah Rasullah mendapatkan kesedihan/ kesusahan, dan anak beliau Fatimah berkata: bersedihlah wahai bapakku , lalu beliau menjawab tidak ada kesedihan / kesusahan setelah (sakaratul maut ini) atas ayahandamu ini.

Umar bin Khatab pernah berkata tentang bagaimana kondisi sakaratul maut dengan bertanya kepada Ka’ab, berkata Umar

يا كعب حدثنا عن الموت فقال نعم يا أمير المؤمنين . هو كغصن كثير الشوك أدخل في جوف رجل فأخذت كل شوكة بعرق ثم جذبه رجل شديد الجذب فأخذ ما أخذ وأبقى ما أبقى .
“ Wahai kaab ceritakan kepada tentang sakaratulmaut!, lalu di menyetujuinya dan berkata : Baik wahai Amirul mukminin, sakaratul maut ibarat tangkai pohon yang banyak durinya kemudian dimasukan kedalam rongga mulut seseorang maka setiap duri yang ada mengenai setiap urat kemudian tangkai tadi di tarik dengan kuat maka yang terjadi adalah ada duri-durinya yang masih menempel di dalam tubuh kita dan ada yang ketarik juga.
Diriwayatkan dalam satu riwayat ketika Nabi Ibrahim meninggal dunia, maka Allah berkata kepadanya :
“ Wahai Ibrahim bagaimanakah rasanya kematian ?”
Beliau menjawab: “ Kematian itu seperti besi yang penusuk daging yang panas dimasukkan kedalam kulit yang masih basah kemudian ditarik.”
Kemudian Allah berkata kepadanya : “Wahai Ibrahim sesungguhnya itu sudah diringankan atas diri kamu.”

قال اللّه عز وجل له : كيف وجدت الموت.
قال :كسفود جعل في صوف رطب ثم جذب.
فقال الله تعالى له : أما إنا قد هونا عليك .
عن موسى صلوات اللّه عليه:
أنه لما صارت روحه إلى اللّه عز وجل قال له :
يا موسى كيف وجدت الموت قال: وجدت نفسي كشاة حية بيد القصاب تسلخ.
Diriwayatkan dari Nabi Musa shallahu alai wasalam, ketika ruhnya di tarik oleh Allah ta’ala maka Allah berkata kepadanya, “Wahai Musa bagaimanakah Engkau dapatkan kematian ini?” beliau berkata : Aku dapatkan diriku seperti kambing yang hidup kemudian ia dikuliti dengan pisau yang tajam.”

وكان عمرو بن العاص رضي اللّه عنه يقول:
لوددت لو أني رأيت رجلاً لبيباً حازماً قد نزل به الموت فيخبرني عن الموت فلما أنزل به الموت قيل له يا أبا عبد اللّه كنت تقول أيام حياتك لوددت أني رأيت رجلاً لبيباً حازماً قد نزل به الموت يخبرني عن الموت وأنت ذلك الرجل اللبيب الحازم وقد نزل بك الموت فأخبرنا عنه.
فقال: أجد كأن السماوات انطبقن على الأرض وأنا بينهما وكأن نفسي تخرج على ثقب إبرة.
Seorang sahabat nabi yang bernama Amr bin Ash semoga Allah meridhainya, beliau berkata, “ Aku bercita-cita melihat seorang yang berakal nan tegas kemudian sekaratul maut mejumpai dirinya suatu ketika nanti.”, kemudian ketika kejadian yang beliau katakana ini menimpa diri dia ada seorang yang berkata kepadanya: “Wahai Abu Abdillah engkau dulu pernah berkata bahwa engkau bercita-cita ingin melihat seorang yang berakal nan tegas yang telah berada pada posisi sakaratul maut dan kejadian itu sedang menghapirimu sekarang ini, lalu beritahukan kepada kami bagaimana rasanya? Maka beliau menjawab;” Aku mendapatkan seolah-olah Langit-langit yang tujuh diatasku jatuh menimpa bumi ini dan aku berada diantara keduanya, dan aku dapatkan diriku seperti keluar dari lobang jarum yang amat kecil.”
روى عن أسلم مولى عمر بن الخطاب رضي اللّه عنهما قال:
* إذا بقي على المؤمن من ذنوبه شيء لم يبلغه عمله شدد عليه الموت ليبلغ بسكرات الموت وشدته درجته في الجنة.
* وإن الكافر إذا كان عمله معروفاً في الدنيا هون عليه الموت ليستكمل ثواب معروفه في الدنيا ثم يصير إلى النار.
Diriwayatkan oleh Aslam budak dari Umar bin Khatab, beliau berkata: “ Apabila seorang mukmin masih memiliki dosa didunia ini dan amalannya belum bisa menggurkan dosa tersebut maka akan terbalas dan terhapus dengan sakaratul maut yang dia alami, sehingga Allah ta’ala meningkatkan derajatnya disurga kelak. Dan apabila dia adalah orang yang kafir dengan memiliki amalan yang baik didunia ini maka sakaratul maut akan dimudahkan untuk dirinya supaya lengkap rahmat NYA kepada orang kafir tersebut kemudian dimasukkan kedalam api neraka.”
وقال رسول اللّه صلى الله عليه وسلم :
الأمراض والأوجاع كلها بريد الموت ورسل الموت فإذا حان الأجل أتى ملك الموت بنفسه وقال أيها العبد كم خبر بعد وكم رسول بعد رسول وكم بريد بعد بريد أنا الخبر ليس بعدي خبر وأنا الرسول ليس بعدي رسول أجب ربك طائعاً أو مكروهاً فإذا قبض روحه وتصارخوا عليه قال على من تصرخون وعلى من تبكون؟ فو اللّه ما ظلمت له أجلاً ولا أكلت له رزقاً بل دعاه ربه فليبك الباكي على نفسه فإن لي فيكم عودات وعودات حتى لا أبقي منكم أحداً (الوسيط للواحدي بإسناده عن ابن عباس )
Disebutkan dalam kitab al wasid yang ditulis oleh Al wahidi dengan sanadnya sampai kepada Ibnu Abbas, bahwasannya Rasullah shallahualaihi wasalam berkata: “ Semua penyakit itu adalah utusan kematian maka apabila sudah datang waktunya akan datang kepada dia malaikat maut dan mengatakan kepadanya:” Wahai manusia berapa banyak kabar yang engkau dengar? dan berapa banyak rasul bergantian dating kepadamu? Dan berapa utusan yang datang kepadamu? Akulah yang membawa kabar kepadamu dan tidak ada yang lainnya, akulah utusan yang dating kepada dan tidak ada yang lainnya, penuhilah panggilan tuhanmu meskipun kamu taat/senang atupun kamu mebencinya,” lalu ketika ruhnya sudah diangkat mereka semua berteriak, dan malaikat itu berkata :Kenapa kalian berteriak dan atas siapakah kalian menangis ? demi Allah aku tidak mendzalimi dan mengambil umur kalian, dan aku tidak memakan rizki kalianakan tetapi Allah yang memanggil kalian terserahlah kalian mau menangis karena aku akan kembali lagi bertemu dengan kalian sehingga tidak ada seorangpun diantara kalian didunia ini .”
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال:
إن الله يقبل توبة العبد ما لم يغرغر (رواه ابن ماجه والترمذي وقال حديث حسن)
Dari Abdullah bin Umar semoga Allah meridhainya: dari Rasullah shallohualaihi wasalam beliau berkata : “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawa belum samapi kepada tenggorokan .”H.r Ibnu Majah dan At Tirmidzi dan mengatakan Hadits ini adalah hasan.

II.Siksa Kubur dan Nikmat kubur.
Kalau kita ingin tahu cerita dan khabar yang shahih dari rasullah shallahu alaihi wasallam tentang adzab siksaan kubur dan kedamaian serta nikmat yang ada dilamnya maka kita akan semakin yakin kepada Allah ta’ala. Kalau Allah membuka tabirnya maka tidak ada seorangpun didunia ini kecuali dia akan beriman kepada Allah ta’ala. Berikut ini paparan hadits-hadits nabi shallahu alaihi wasalam tentang adzab dan nikmat kubur ;
“ Kelapangan dan Cahaya untuk yang beriman, hempitan dan siksasan kubur bagi Munafik dan kafir “

وعن أبي هريرة رضي الله عنه :
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إذا قبر الميت أو قال أحدكم أتاه ملكان أسودان أزرقان يقال لأحدهما المنكر وللآخر النكير فيقولان ما كنت تقول في هذا الرجل فيقول ما كان يقول هو عبد الله ورسوله أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله فيقولان قد كنا نعلم أنك تقول هذا ثم يفسح له في قبره سبعون ذراعا في سبعين ثم ينور له فيه ثم يقال له نم فيقول أرجع إلى أهلي فأخبرهم فيقولان نم كنومة العروس الذي لا يوقظه إلا أحب أهله إليه حتى يبعثه الله من مضجعه ذلك .
وإن كان منافقا قال سمعت الناس يقولون قولا فقلت مثله لا أدري فيقولان قد كنا نعلم أنك تقول ذلك فيقال للأرض التئمي عليه فتلتئم عليه فتختلف أضلاعه فلا يزال فيها معذبا حتى يبعثه الله من مضجعه ذلك .
( رواه الترمذي وقال حديث حسن غريب وابن حبان في صحيحه)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahuta’ala anhu beliau berkata : “ Bahwasannya rasullah shallahu alaihi wasalam berkata : Apabila mayit itu dikuburkan atau salah seorang diantara kalian dikuburkan maka dia akan didatangi 2 malaikat yang berwarna hitam dan yang satunya berwarna biru dikatakan namanya adalah munkar dan yang lainnya nama nakir, maka kedua nya berkata apa yang kamu katakan tentang orang ini dan dia menjawab tentang apa yang diajarkan oleh orang ini ( yangdimaksudkan adalah nabi Muhammad shallahu alaihi wasalam) dan dia berkta dia itu adalah hamba Nya dan rasul Nya dan aku bersaksi bahwasannya tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah ta’ala dan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah, kemudian dua malaikat itu berkata aku telah tahu bahwa dirimu akan mengatakan yang demikian kemudian kuburannya diluaskan bagi 70 hasta kali 70 hasta dan diberikan cahaya ( penerangan) dan dikatakan kepada tidurlah dan orang ini berkata : Bolehkan aku kembali kepada keluargaku dan aku beritahukan tentang apa yang aku dapat? Lalu kedua malaikat ini menjawab : Tidurlah kamu seperti tidurnya pengantin yang tidak ada yang membangunkan dirinya kecuali jika keluarganya menghendakinya sampai Allah bangkitkan dia di hari kiamat.H.r Tirmidzi dan beliau berkata ini adalah hadits hasan gharib dan telah diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dengan sanad yang shahih ).

III. Kuburan adalah pintu gerbang menuju akhirat ;

Dari sumber keterangan hadits diatas, tergambar oleh diri kita tentang dahsyatnya kondisi manusia dialam kubur, itu adalah contoh kecil dari akhirat yang akan kita datang dengan cirri-cirinya seperti yang akan diterangkan didalam bab selanjutnya. Seorang muslim ataupun mukmin tidak mungkin luluh hatinya dan percaya kepada dahsyatnya hari kiamat dan hari pembalasan kecuali dia menjadikan dirinya adalah orang yang paham akan kondisi alam kubur. Hal ini pernah dinyatakan oleh sahabat Utsman bin affan ketika ditanya oleh pembantunya saat utsman menangis ketika ziarah kubur;
عن هانىء مولى عثمان بن عفان قال :
كان عثمان رضي الله عنه إذا وقف على قبر يبكي حتى يبل لحيته فقيل له تذكر الجنة والنار فلا تبكي وتذكر القبر فتبكي فقال إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول القبر أول منزل من منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر وإن لم ينج منه فما بعده أشد قال وسمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ما رأيت منظرا قط إلا والقبر أفظع منه .
( رواه الترمذي وقال حديث حسن غريب).
Dari Hani budak Utsman bin Affan beliau berkata: “ Adalah Utsman bin Affan apabila beliau berdiri diatas kuburan maka beliau menangis sehingga basah jenggotnya, dan beliau ditanya: Engkau mengingat surga dan neraka kenapa engkau tidak menangis dan sebutkan kuburan kemudian engkau menangis: lalu beliau berkata: “ Sesungguhnya aku medengar Rasullah shallahu alaihi wasalam berkata : Kuburan itu adalah permulaan kehidupan akhirat maka barang siapa yang diselamatkan Allah kehidupan yang setelahnya akan lebih mudah dan barangsiapa yang tidak diselamatkan Allah kehidupan setelahlah akan lebih parah dan beliau berkata (Utsman) aku medengarkan cerita ini dari Rasullah shallahualaihi wasalam menuturkan hal ini dan sejak itu tidak ada fenomena yang lebih mengerikan kecuali kuburan.


IV.Bangkitnya Hari Kiamat dan ciri-cirinya;

Bangkitnya hari kiamat adalah hari yang mana Allah subhanu wata’ala membalas amalan-amalan manusia setelah mereka dihisab di depan neraca Allah. Iman kepadanya adalah wajib karena termasuk dari rukun Iman yang enam, Allah mengungkapkan neraka hari kiamat ini didalam firman-firman Nya berikut ini ;

قال اللّه تعالى:
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مَّعْرِضُونَ{1} مَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مَّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ إِلَّا اسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَ{2} لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ وَأَسَرُّواْ النَّجْوَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ هَلْ هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَ{3}الأنبياء.
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). Tidak datang kepada mereka suatu ayat al-Qur'an pun yang baru (diturunkan) dari Rabb mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main, lagi)hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka:"Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya" (QS. 21:1-3)
وقال تعالى:
{أَوَلَمْ يَرَوْاْ أَنَّا نَأْتِي الأَرْضَ نَنقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا وَاللّهُ يَحْكُمُ لاَ مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ }الرعد41
Dan apakah mereka tidak melihat bahwasesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah yang Maha cepat hisab-Nya. (QS. 13:41)
وقال تعالى:
{رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ }إبراهيم41
Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (QS. 14:41)
وقال تعالى:
{لِيَجْزِي اللّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ إِنَّ اللّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ }إبراهيم51
Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan.Sesungguhnya Allah Maha cepat.
وقال تعالى:
{وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاء حَتَّى إِذَا جَاءهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئاً وَوَجَدَ اللَّهَ عِندَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ }النور39
Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. 24:39)
وقال تعالى:
{قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ }الزمر10
Katakanlah:"Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertaqwalah kepada Rabbmu".Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.Dan bumi Allah itu adalah luas.Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas. (QS. 39:10)
وقال تعالى:
{الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ }غافر17
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya.Tidak ada yang dirugikan pada hari ini.Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (QS. 40:17)

Dan telah diriwayatkan dari sahabat Ibnu Masud:
عن ابن مسعود رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال:
بين يدي الساعة يظهر الربا والزنا والخمر . (رواه الطبراني ورواته رواة الصحيح )
Dari Ibnu Mas’ud r.a dari nabi shallahu alaihi wasalam beliau bersabda : “ Dekatnya hari kiamat dengan cirri-ciri munculnya riba, zina dan minuman keras.( H.r Al Thabrani dan perawinya adalah perawi shahih .
وعن أنس رضي الله عنه قال :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا استحلت أمتي خمسا فعليهم الدمار:
1- إذا ظهر التلاعن .
2- وشربوا الخمور .
3- ولبسوا الحرير .
4- واتخذوا القينات .
5- واكتفى الرجال بالرجال والنساء بالنساء. (رواه البيهقي)

Dari Anas bin Malik R.a : Bersabda Nabi shallahualaihi wasalam ; “ Apabila umatku telah mehalalkan lima hal, maka akan datang kepada mereka kehancuran (kiamat),
1. Apabila ada diantara mereka salaing melaknati (antara suku, kelompok dll).
2. Apabila mereka telah meminum minuman keras ( khamer ).
3. Apabila mereka telah memakai kain sutra ( bagi laki-laki ).
4. Apabila mereka telah bermain alat-alat musik .
5. Apabila kaum laki-laki menyerupai perempuan dan perempuan menyerupai laki-laki . ( H.R Al Baihaqi ).

Didalam hadits yang lain yang telah diriwayatkan oleh Al Baihaqi juga dari Abu Hurairah bersabda Nabi shallahu alaihi wasalam : “ Apabila mereka telah menjadikan sebuah Negara dari harta rampasan perang yang tidak didapatkan dari peperangan, apabila mereka menjadikan harta amanat sebagai harta rampasan perang, apabila mereka menjadikan zakat sebagai hutangyang tertunda, apabila mereka mulai belajar agama dari selain agama Allah, apabila seorang laki-laki kepala keluarga taat kepada istrinya, apabila ada orang yang telah durhaka kepada kedua orang tuanya, apabila telah ada seoarang yang merendahkan teman dekatnya, Apabila ada anak yang kasar kepada bapaknya, apabila mulai banyak suara keras teriakan-teriakan didalam masjid, apabila telah ada orang yang menjadikan pemimpin mereka dari orang yang fasik, apabila ada sebuah negri yang memilih pemimpin mereka dari orang rendahan, apabila orang sudah mulai menganggap mulia seseorang karena takut akan kejahatannya, apabila telah ada orang yang mengahalalkan musik dan lagu-lagu, apabila minuman keras sudah mulai beredar dan umat akhir zaman telah melaknati umat-umat pendahulu mereka , maka mereka akan di timpa dengan angina yang berwarna merah nan panas dan akan di guncang oleh gempa bumi yang amat dahsyat dan akan di lempari batu dari langit terus menerus sebagi tanda-tanda kiamat akan datang kepada manusia.

Didalam hadits yang lain disebutkan tentang ciri-ciri akhir jaman seperti yang tergambar dalam hadits berikut ini :
وعن أبي سعيد الخدري رضي اللّه عنه قال:
ذكر رسول اللّه صلى الله عليه وسلم بلاء يصيب هذه الأمة حتى لا يجد الرجل ملجأ يلجأ إليه من الظلم فيبعث اللّه رجلاً من عترتي وأهل بيتي فيملأ به الأرض قسطاً وعدلاً كما ملئت جوراً وظلماً يرضى عنه ساكن السماء وساكن الأرض لا تدع السماء من قطرها شيء إلا صبته مدراراً ولا تدع الأرض من نباتها شيئاً إلا أخرجته حتى يتمنى الأحياء الموت، يعيش في ذلك سبع سنين أو ثماني سنين أو تسع سنين.
Dari Abi said Al khudriyi R.A belaiu berkata : Rasullah pernah menyebutkan tentang musibah yang akan menimpa umat Islam ini sehingga tidak ada seorangpun yang bisa berlindung dari kegelapan tadi, sehingga Allah subhanahu wata’ala mengutus seseorang dari keturunannya dan dari ahli baitnya maka dia akan memenuhi bumi ini dengan dengan keadilan sebagaimana kejelekan dan kebiadaban telah menguasai bumi ini , semua penduduk langit dan bumi akan ridha kepada orang ini tidaklah ada langit yang membawa awan kecuali diturunkan hujan dibawahnya, tidaklah ada satu tumbuhan dibumi ini kecuali tumbuh berkembang sehingga orang yang hidup pada waktu itu berharap akan kematian, mereka hidup didalamnya sekitar tujuh , delapan atau sembilan tahun lamanya.

Didalam riwayat yang lain di kitab shahih Muslim dari sahabat Khudaifa ibn Usaid al ghifary ,
عن حذيفة بن أسيد الغفاري قال:
أطلع النبي صلى الله عليه وسلم علينا ونحن نتذاكر فقال : ما تذاكرون ؟ قالوا نذكر الساعة قال : إنها لن تقوم حتى تروا قبلها عشر آيات فذكر:
1- الدخان .
2- والدجال .
3- والدابة .
4- وطلوع الشمس من مغربها .
5- ونزول عيسى بن مريم .
6- ويأجوج ومأجوج .
7- وثلاثة خسوف خسف في المشرق .
8- وخسف في المغرب .
9- وخسف بجزيرة العرب .
10- وآخر ذلك نار تخرج من اليمن تطرد الناس إلى محشرهم .
Suatu ketika Nabi shallahualaihi wasalam melihat kami (para sahabat) sementara kami sedang merenung, kemudian nabi bertanya ; sedang apakah kalian ? jawab kami ,” Kami sedang mengingat akan hari kiamat” , maka nabi berjkata kepada kita ; “ Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sebelumnya 10 ciri-ciri kedatangannya, maka beliau menyebutkan :
1. Munculnya asap hitam .
2. Munculnya Ad Dajal.
3. Munculnya Ad Dabbah (binatang besar).
4. Terbitnya matahari dari arah barat dan tenggelamnya dari arab timur.
5. Turunnya Nabi Isa alaihi salam.
6. Datangnya ya’juj wa ma’juj.
7. 3 bagian bumi yang ditenggelamkan dan 1 bagian di arah timur.
8. Ditenggelamkannya bumi dari arah barat.
9. Ditenggelamkannya bumi di jazirah Arabia.
10. Akan muncul api dari yaman yang mengusir manusia kepada al mahsyar.

Ketika ini semua terjadi maka tidak akan berguna harta, anak, kedudukan dan pangkat yang kita miliki sekarang ini. Semuanya akan sirna begitu saja, semuanya akan pulang kepada Allah ta’ala . Semua manusia tinggal menunggu apa yang telah diputuskan Allah kepada diri mereka masing-masing. Maka ambillah kesempatan hidup kita dengan sebaik-baiknya, seperti sabda nabi shallahu alaihi wasalam tentang tidak manfaatnya Iman dan taubat ketika muncul ciri-ciri berikut ini ;
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
ثلاث إذا خرجن لا ينفع نفساً إيمانها لم تكن آمنت من قبل:
1- طلوع الشمس من مغربها .
2- والدجال .
3- ودابة الأرض. . صحيح مسلم

Bersabda rasullah shallahu alaihi wasalam ;” Tiga tanda-tanda yang mana apabila salah satunya telah keluar maka tidaka akan bermanfaat Iman dia yang mana sebelumnya dia tidak beriman kecuali melihat cirri-ciri kiamat ini ;
1. Terbitnya matahari dari arah barat.
2. Munculnya dajjal.
3. Munculnya Dabbah ( binatang yang besar ) ( H.R Muslim )

V.Ada apa dengan diri kita ?
Sekian banyak ayat-ayat dan hadits nabi shallahu alaihi wasalam telah kita dengarkan, tapi rasanya jiwa kita ini tidak pernah luluh dan dan tunduk kepada perintah Nya, yang kita kedepankan adalah hawa nafwu yang terus menyala didalam hati kita yang selalu menuntut akan kehidupan yang semu ibarat fatamorgana di siang hari. Hati yang kaku dan keras adalah hati yang sedang sakit tidak pernah banih iman tumbuh bersemi didalamnya. Ulama salaf telah membagi hati menajdi 3 bagian, dimakakah hati kita ?
Firman Allah ta’ala :
“ Agar Dia menjadikan apa yang dimaksudkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya al-Qur'an itulah yang hak dari Rabbmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” ( (QS. 22:53-54)
Dari ayat –ayat ini hati manusia terbagi menjadi 3 macam ; ( lihat fatawa ibnu taimiyyah 28/hal 133 sd. 177 )
1. Hati yang sakit.
2. Hati yang keras .
3. Hati seorang mukmin
Untuk menjadi hati yang lembut atau seorang mukmin yang taat kepada Allah maka kita harus menjadikan untuk diri kita sifat-sifat berikut ini ;

V.1 ;Memiliki rasa Takut kepada Allah :

Dunia yang tercipta untuk manusia ini, bukanlah tempat yang akhir bagi diri kita, sebagian orang yang telah teracuni dengan dunia ini mengangap bahwa dunia ini segalanya dan abadi bagi dirinya. Menaruh harapan yang pasti kepada dunia merupakan seban mulanya orang mendekati perbauatan yang haram, melalaikan akan ketatan kepada allah subhanau wata’ala sehingga dia gemar untuk menunda taubat dan selalu mengatakan … nanti dulu lah.

Rasa takut kepada Alloh belum sempat bersemi didalam sanubarinya, sehingga menjadikan kehidupannya menjadi bergelimang dengan kemaksiatan kepada Allah subhana wata’ala, Seakan akan dunia ini akan menjadi milik dia dan abadi buat dirinya, tidak pernah mengingat akan kematian, hari akhir dan hari pembalasan segala apa yang telah diamalkan oleh manusia.

Pengakuan bahwassannya, diriku adalah salafy pengikut ahlu sunnah wal jama’ah seharusnya menjadikan diri kita masing-masing melihat tapak tilas generasi salaf dari contoh pada diri nabi yang mulia, para sahabatnya dan orang-orang yang meniti jalan hidup mereka dari yang terkecil sampai yang terbesar sehingga menempa diri kita menjadi salafy yang hakiki, seperti halnya Abdullah bin Mubarak apabila dibacakan kepadanya kitab azzuhud maka beliau mengangis seperti kerbau yang disembelih, mebumkam mulutnya tidak berbicara. . Takut kepada allah subhanawata’ala dari siksa, neraka dan kemurkaanNya akan melahirkan amalan yang akan membedakan dirinya dengan yang lain .firman Alloh;
Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga.arrahman (QS. 55:46)
Berkata Imam Al qurtubhi ; makna dari takut saat menghadap Allah adalah tajut ketika Allah akan menghitung amalannya di hari kiamat sehingga dia kan meninggal maksiat.
Berkata ibnu katsir ; “Adalah seseorang takut kepada Allah untuk berdiri berbuat maksiat dihadapNYA, takut tidak melaksanakan hukum dan syariatNYA dan mencegah hawanafsunya untuk berbuat maksiat dihadapan Allah dan mengembalikannya kepada ketaatan kepada Allah seperti firmanNya ‘” maka baginya adalah suga al ma’wa” yaitu tempat kembalinya dan perjalannya diakhirat akan dibimbing kedalam surganya yang bernama al faiha.


V.2 :Pengertian rasa takut (Al Khauf ) ;

Pengertian makna al khauf ( takut ) , adalah takutnya seseorang terhadap kejelekan atau keburukan dari sesuatu yang dia cintai dan sanyangi akan menimpa diri dia, seperti seorang yang takut kepada Allah dari adaz NYA dan sikasaan di api neraka, karena hamba tadi tidak taat kepada Allah dan mnyimpang dari apa yang diperintahkan oleh Allah atas dirinya . Seorang mukmin tdak takut kecuali kepada Allah subhanahu wata’ala adapun takut yang sifatnya manusiawi adalah Sesutu yang wajar, ketakutannya kepada makhluq tidak boleh disamakan dengan Allah subhanahu wata’la dalam firmannya ( Surat Thaha 67 ) dan takut yang manusiawi seperti contohnya takutnya seseorang atas gembalaan kambing dari srigala dan binatang buas dll.

Allah ta’ala selalu menakut-nakuti hambanya dengan kebesaranNYA terkadang juga dengan api neraka dan juga terkadang dengan menghancurkan orang kafir . kata-kata alkhauf di ungkapkan didalam alqur’an ; : firman Allah al baqorah 40 .
Allah swt memperinggatkan hambanya dengan dengan adzab yang pedih, Allah akan membalas hambanya yang menyeleweng akan perintahnya (firman Allah Absa 34-37)
Allah juga menggambarkan tentang hari kiamat dengan gambaran yang mengerikan agar kita takut dalam menmghapinya : Surat al haj 1 sd 2 )
Didalam firman Allah yang lain ada gambaran al khauf dari orang yang beriman dari generasi para nabi dan orang –orang yang mengikuti mereka kepada Allah :
:{ وَقَالَ الَّذِي آَمَنَ يَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ مِثْلَ يَوْمِ الْأَحْزَابِ (30) مِثْلَ دَأْبِ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَالَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ (31) وَيَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِ (32) يَوْمَ تُوَلُّونَ مُدْبِرِينَ مَا لَكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ (33) } [غافر/30-33]


V.3 ;Takut kepada Neraka ;

Termasuk keimanan seorang mukmin kepada Allah adalah takut kepada hari akhir yaitu hari kiamat. Rukun iman yang yang inilah yang akan mengahsilkan keimanan yang kuat kepada Allah subhanahu wata’ala , setiapa kali dia melangkahkan kakinya dibumi ini dia akan selalu berhati-hati tidak gegabah dan apabila dia gegabah maka dia akan masuk kedalam ancaman Allah ta’ala diapi neraka dan kekal didalammnya . Dunia ini adalah cobaan dan ujian bagi orang-orang yang beriman, dunia ini adalah batu loncatan sementara dan seorang mukmin tidak akan lama disana, seorang mukmin akan selalu berdo’a untuk mendapatkan kebaikan di dunia ini dan diakhirat kelak , firman Allah :
{ فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آَبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ (200) وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (201) أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ (202)} [البقرة/200-202]
عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِىِّ - صل - « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »
Dari Anas bin Malik adalah nabi Saw banayak berdo’a dengan mngucapkan “ Ya Allah tuhan kami berikanlah kami kebaikan didunia ini dan dan kebaikan di akhirat kelak dan jauhkanlah diri kami dari api neraka”
Allah subhanahu wataa’la memerintahkan nabinya dan kaum mukminin untuk memperbanyak dzikir kepada Allah ta’ala setelah mereka melaksanakan ibadah manasik haji dan Allah memerintahkan mereka untuk meminta kebaikan dunia dan diimbangi dengan kebaikan yang kekal abadi yaitu kebaikan diakhirat dengan meminta kebaikan akhirat seorang akan secara otomatis terhindar dari apa yang diharamkan oleh Allah ta’ala .
Sampai sesuatu yang paling kecil dan sanagt kecilpun, akan sangat berguna untuk akhirat kita jika kita termasuk orang yang mengikhlaskannya karena akhirat, ukuran kebaikan dalam Islam bukan diukur dengan sesuatu yang indah dan gemerlap namun seberapa tinggi Imannya kepada Allah dan akan lahir setelahnya ikhlas karena mengaharapkan Allah ta’ala : dalam sebuah hadits digambarkan tentang perbuatan kecil yang akan membuahkan hasil yang besar karena takut kepada Allah :
وعَنْ أَبِى إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَعْقِلٍ قَالَ سَمِعْتُ عَدِىَّ بْنَ حَاتِمٍ - رضى الله عنه - قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -  - يَقُولُ « اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ » .
Dari Abi Ishaq dia berkata aku mendengar Abdullah bin maqqil dari Adi bin hatim , dia berkata aku mendengar Rasullah saw bersabda : Takutlah kalian kepada Api Neraka walaupun dengan bersedekah sebelah biji kurma.”
وعَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ ، قَالَ : قَامَ النَّبِيُّ  ، فَقَالَ : اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ قَالَ : ثُمَّ قَالَ : اتَّقُوا النَّارَ ، ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ حَتَّى رَأَيْنَا أَنَّهُ يَرَاهَا ، ثُمَّ قَالَ : اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا ، فَبِكَلِمَةٍ طَيْبَةٍ. صحيح ابن حبان - (ج 7 / ص 43)(2804) صحيح
Dari Adi bin Hatim dia berkata : Nabi Saw berdiri maka beliau berkata ; “ takutlah kalian kepada api neraka kemudian beliau berpaling dan memalingkan kepalanya dan berkata lagi “ Takutlah kalian kepada neraka kemudian dia berpaling dengan memutarkan kepalanya (dan beliau melihat kedepan)sehingga seolah-olah beliau melihatnya dan kemudian beliau berkata : “Takutlah kalian kepada api neraka walaupun kalian bersedaqah dengan satu butir kurma dan apabila kalian tidak bias maka dengan perkataan yang indah ))



V.4 ;Kekerabatan, kedudukan, pangkat dan derajat tidak berguna :
Tradisi turun menurun dari jaman kerajaan yang pernah dialami bangsa ini serta adat istiadat yang begitu kuat mengakar, menjadikan wawasan kehidupan beragama dinegri ini masih banyak diwarnai oleh kelir dan corak warna yang berbeda-beda. Itulah yang menjadikan tantangan da’wah yang hak yang sekarang ini menjamur dimasyarakat. Semua yang hak dikatakan batil dan juga sebaliknya. Akan tetapi lebih ironisnya lagi fenomena cinta budaya dan tradisi cukup mempengaruhi pola pikir beragama bangsa ini sehingga ketika seseorang datang dengan membawa nama keturunan rasulullah maka dia akan lebih di terima dari pada yang buka keturunannya. Padahal nabi saw sendiri sudah menepisnya dengan sabda beliau tentang ketidakmampuan seseorang walaupun dia adalah nabi untuk melindungi kelaurganya dari api neraka, kecuali perlindungan mereka sendiri, dalam perkataan beliau jelas sekali bagi kita agar tidak mengandalkan keturunan.
وعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الآيَةُ {وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ} (214) سورة الشعراء، دَعَا رَسُولُ اللَّهِ - - قُرَيْشًا فَاجْتَمَعُوا فَعَمَّ وَخَصَّ فَقَالَ « يَا بَنِى كَعْبِ بْنِ لُؤَىٍّ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ يَا بَنِى مُرَّةَ بْنِ كَعْبٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ يَا بَنِى عَبْدِ شَمْسٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ يَا بَنِى عَبْدِ مَنَافٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ يَا بَنِى هَاشِمٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ يَا بَنِى عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ يَا فَاطِمَةُ أَنْقِذِى نَفْسَكِ مِنَ النَّارِ فَإِنِّى لاَ أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا سَأَبُلُّهَا بِبَلاَلِهَا ». أبل : أصل
Dari Abi Hurairah dia berkata ketika diturunkannya ayat (( Dan berikanlah peringatan kepada keluargamu yang terdekat ))as-syuara 214 , Nabi Saw memanggil kerabatnya dari golongan orang-orang qurasy maka merekapun berkumpul dan nabi mengumumkan dan menasehati mereka seraya berkata :” Wahai keturunan Kaab bin luai selamatkanlah diri-diri kalian dari api neraka, wahai keturunan Murrah bin kaab selamatkanlah diri kalian dari apai neraka, wahai keturunan Abdul Manaf selamatkanlah diri-diri kalian dari api neraka, wahai keturunan Hasyim selamatkanlah diri-diri kalian dari api neraka wahai keturunan Abdul Muthalib selamatkan diri kalian dari api neraka wahai anakku fatimah selamatkanlah diri engkau dari apai neraka karena aku tidak memiliki bagi diri kalian sedikitpun dari manfaat selain kalian adalah tali rahimku dan kerabatku”.

Dan nabi Saw. Sangat sayang kepada umatnya untuk melindungi mereka dari api neraka dan tidak masuk kedalamnya naudzubillah, kesempatan dalam kesempitan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku keturunan nabi Saw, sengaja untuk menjerat mereka untuk taklid kepada mereka hanya sekedar ingin medapatkan manfaat sesaat saja, hal ini bisa kita buktikan didalam kejadian berikut ini :
a. Ziarah makam-makam keramat.
b. Mengambil berkah dari makam dan kuburan keramat.
c. Menikahkan dg mereka anak gadis mereka supaya dapat keturunan ahli surga.
Banyak lagi contoh-contoh yang lain, yang menjadikan orang lupa akan dalil-dalil al qur’an dan assunnah tentang kemulyaan derajat yang paling mulia hanya bisa di raih dengan taqwa kepada Allah ta’ala.
Nabi saw dan juga para sahabatnya sanagt memperhatikan akan hari akhir yang akan mereka jumpai, mereka tidak akan pernah tidur nyaman dan tenang ketika mengingat akan neraka akan tidak pernah ingin lama didunia ini ketika mengingat akan surga yang penuh dengan kenikmatan. Dalam sabda nabi saw ;
وَعَنْ أَنَسٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -  - : " مَا رَأَيْتُ مِثْلَ الْجَنَّةِ ، نَامَ طَالِبُهَا . وَلَا مِثْلَ النَّارِ نَامَ هَارِبُهَا " .
Dari Anas dia berkata ; bersabda rasullah saw ;tidaklah tidur orang yang mengharapkan surga dan tidaklah tidur orang yang melihat neraka

Dalam hadits yang lain menerangkan tentang motivasi mendapatkan surga dan lari dari neraka ;
وعَنْ كُلَيْبِ بْنِ حَزْنٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ  يَقُولُ : " يَا قَوْمُ " اطْلُبُوا الْجَنَّةَ جَهْدَكُمْ ، وَاهْرَبُوا مِنَ النَّارِ جَهْدَكُمْ ، فَإِنَّ الْجَنَّةَ لَا يَنَامُ طَالِبُهَا ، وَإِنَّ النَّارَ لَا يَنَامُ هَارِبُهَا ، أَلَا إِنَّ الْآخِرَةَ الْيَوْمَ مُحَفَّفَةٌ بِالْمَكَارِهِ ، وَإِنَّ الدُّنْيَا مُحَفَّفَةٌ بِالشَّهَوَاتِ "
Dari kulaib bin hazan dia berkata, berkata rasullah saw ‘ wahai kaum! Mintalah surga sekuat kemampuanmu dan larilah dari neraka sekuat tenagamu karena orang yang mengharapkan surga tidak akan tidur dan orang yang tahu neraka akan tidak bisa tidur
وقَالَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ  : " يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ ، ارْغَبُوا فِيمَا رَغَبَّكُمُ اللَّهُ فِيهِ ، وَاحْذَرُوا مِمَّا حَذَّرَكُمُ اللَّهُ مِنْهُ ، وَخَافُوا مِمَّا خَوَّفَكُمُ اللَّهُ بِهِ مِنْ عَذَابِهِ وَعِقَابِهِ وَمِنْ جَهَنَّمَ ؛ فَإِنَّهَا لَوْ كَانَتْ قَطْرَةً مِنَ الْجَنَّةِ مَعَكُمْ فِي دُنْيَاكُمُ الَّتِي أَنْتُمْ فِيهَا حَلَّتْهَا لَكُمْ ، وَلَوْ كَانَتْ قَطْرَةٌ مِنَ النَّارِ مَعَكُمْ فِي دُنْيَاكُمُ الَّتِي أَنْتُمْ فِيهَا خَبَّثَتْهَا عَلَيْكُمْ "


Berkata Anas bin Malik : berkata Rasullah shallohu alaihi wasalam: Wahai seluruh kaum muslimin berharaplah terhadap apa-apa yang Allah harapkan atas kalian, dan jauhilah terhadap apa yang dilarang Allah atas diri kalian, dan takutlah terhadap apa yang ditakutkan Allah atas kalian dari adzab nya dan hukuman-hukman Allah dan juga jahanam, sesungguhnya kalau satu tetes kenikmatan di jatuhkan diatas dunia maka akan menjadikan indah dunia ini dan apabila satu percik api neraka dipercikan kedalam dunia ini maka akan menjadikan dunia yang kalian tempati ini rusak .

Tidaklah bermanfaat harta kita dan semua yang kita nanti dihadapan Allah subhanahu wata’ala dengan mengetahui cerita yang penuh keimanan kepadanya seharusnya seorang menjadikan hatinya lunak, lembut dan tidak kaku sehingga hidayah Allah mampu menembus lubuk hatinya yang paling dalam. Maka apabila ayat –ayat Allah dibacakan hati dia akan menangis ketakutan dan iman akan semakin tinggi melambung menuju Allah dan akan menjadi wali Allah yang tidak takut kecuali kepada Nya. Banyak pembahasan yang belum saya kupas didalam masalah ini sehingga saya jadikan pembahasan ini berlanjut pada kesempatan-kesempatan yang akan datang . Mudah-mudahan Allah menjadikan kita semua orang-orang yang beriman yang senantiasa takut kepada Allah, takut kepada siksa alam kubur, hari akhirat dan neraka .


Ali Saman Hasan ,lc.
www.alisamanhasan.blogspot.com
fadhillah_arofah@yahoo.com
alisamanhasan57@gmail.com