Rabu, 30 September 2009

CARA PUASA SATU TAHUN

Saudaraku! Bulan ramadhan telah berlalu. Semoga Allah Ta'ala menerima ibadah dan mengampuni kekhilafan saudara selama bulan suci Ramadhan.
Tapi pernahkah saudara berpikir, atau paling kurang membayangkan: Bagaimana rasanya, andai bulan Ramadhan diperpanjang menjadi satu tahun?
Waaah bisa berabe sumua urusan; badan jadi kurus, pekerjaan berantakan, semangatpun luluh berantakan, dan duniapun jadinya terasa gelap.
Tenang saudaraku! Anda bisa saja berpuasa satu tahun tanpa harus merasakan dunia menjadi gelap. Mudah dan tidak berat, bahkan anda tetap bisa makan dan minum di siang hari, walaupun anda berpuasa satu tahun genap tanpa kurang satu haripun.
Enak bukan? Makan setiap hari, tapi dianggap puasa sepanjang tahun?
Anda menjadi penasaran dan ingin mencobanya?
Coba tebak, kira-kira gimana caranya?
Caranya mudah, berikut cara berpuasa satu tahun penuh, walaupun di siang hari anda tetap makan, minum serta beraktifitas lainnya:
(مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ)
“Barangsiapa yang berpuasa bulan Ramadhan, kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka puasanya bagaikan puasa setahun penuh."Riwayat Muslim
Coba bayangkan, cukup dengan nambah puasa enam (6) hari, anda telah dianggap berpuasa satu tahun penuh. Sehingga walaupun pada hari-hari selanjutnya anda kembali makan dan minum, akan tetapi anda telah berhasil mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Luar biasa bukan?
Mungkin anda menjadi penasaran, mengapa bila kita nambah puasa enam hari, kita mendapatkan pahala puasa satu tahun?
Simaklah jawabannya:
(الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ . مَرَّتَيْنِ ، وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِى ، الصِّيَامُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا) رواه البخاري
"Puasa itu adalah perisai, karenanya bila engkau berpuasa, hendaknya orang yang berpusa tidak berkata-kata keji, dan tidak pula berbuat kebodohan. Bila ada seseorang yang memeranginya atau mencacinya, hendaknya menjawabnya dengan berkata: sesungguhnya aku adalah orang yang sedang berpuasa. Demi Dzat Yang Jiwaku ada di Tangan-Nya, sungguh bau tidak sedap yang keluar dari mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih baik dibanding aroma minyak kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya hanya karena-Ku. Puasa adalah milik-Ku dan hanya Aku yang akan membalasnya, sedangkan setiap amal kebaikan akan dilipat gandakan sebanyak sepuluh kali." Riwayat Bukhari.
Inilah rahasianya: puasa anda dilipat gandakan sebanyak sepuluh kali. Dengan demikian bila anda telah berpuasa bulan Ramadhan dengan penuh, maka itu artinya anda telah mendapatkan pahala puasa selama sepuluh bulan.
Danbila selanjutnya anda berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka itu artinya anda mendapatkan pahala puasa enam puluh hari atau dua bulan. Dengan demikian, genaplah pahal puasa anda menjadi 12 bulan.
Luar biasa bukan kerahmatan Allah? Cukup anda berpuasa 1 bulan 6 hari anda mendapatkan pahala puasa satu tahun. Enak bukan?
Saudaraku! Susahkah bagi anda untuk berpuasa enam hari lagi, sehingga anda mendapatkan pahal yang bergitu besar? Mungkinkah semangat ibadah anda turut pergi bersama perginya bulan ramadhan? Ah, saya yakin anda tidak seperti itu, anda adalah seorang muslim yang bertekad baja. Saya juga yakin, setan belum sempat mebelenggu diri anda, sehingga anda pasti bisa mendapatkan kemenangan untuk kedua kalinya; melawan bisikannya.
Anda merasa tertantang untuk mendapatkan kemenangan dan kemurahan Allah ini? Jangan sia-siakan peluang, mumpung bulan syawal tahun ini masih tersisa banyak. Siapa tahu mungkin ini adalah kesempatan pertama dan terakhir buat anda.
Selamat menggapai kemenangan dan kemurahan Allah, dengan mendapatkan pahala puasa satu tahun penuh.

Sabtu, 19 September 2009

Khutbah Iedul Fitri

TIGA MUTIARA NASEHAT
SETELAH RAMADHAN
OLEH : Ustadz Ali saman Hasan , Lc.
www.alisamanhasan.blogspot.com

Segala puja dan puji syukur kita panjatkan kepada Allah subhanu wataa’la, dzat Yang telah menciptakan semesta alam, mengaturnya, mehidupkannya dan mematikannya. Tidak ada kekuatan dan kejayaan kecuali kekuatan dan kerajaan Allah yang Maha Abadi, tidak ada sekutu bagi Nya, Yang Maha Memaksa akan kehendakNya dan Perkasa dan tidak ada yang disembah kecuali Allah subhanu wata’ala.
Shalawat serta salam semoga terjunjung tinggi kepada nabi kita Muhammad bin Abdullah, nabi akhir jaman dan tidak ada lagi nabi setelahnya. Nabi yang telah gigih berjuang menegakkan agama Islam ini, dengan kesungguhan, kesabaran dan ketabahan, dan keridhaan Allah selalu menyertai para sahabatnya dan mengikutinya sampai akhir hayat mereka.
Maasyiral Muslimin wal Muslimat !
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahi hamdu….
Dipagi nan cerah ini, kita bersyukur kepada Allah subhanu wata’la yang telah melimpahkan ni’mat dan karuniaNya kepada kita semua, sehingga kita mampu malangkahkan kaki kita untuk melakukan shalat iedul fitri di tempat ini. Mudah-mudahan Allah memberkahi kita semua dan kita masuk didalam golongan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah dengan sesungguhnya seperti firman Allah :
ﭧ ﭨ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭽ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (QS. 2:183)
Kemarin kita masih mendengarkan tilawah al-Qur’an al-Karim, kemarin kita masih mendengarkan orang berkumpul dimasjid untuk melakukan shalat terawih, kemarin kita masih menyaksikan hiruk-pikuknya orang menyiapkan hidangan sahur dan buka puasa. Baru sebentar tidak terasa ternyata kita sudah selesai dan berpisah dengan bulan yang kita cintai, bulan Ramadhan, bulan penuh rahmat dan berkah dari Allah ta’ala bulan yang diturunkan didalamnya al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia kedalam jalan yang lurus sirathal mustaqim.
Kebiasan kita dalam beramal sholeh di bulan Ramadhan adalah bukti keimanan kita kepada Allah subhanahu wata’la, dan bentuk aplikasi nyata dalam kehidupan kita yang modern ini, jaman yang menjadikan dunia sebagai ukuran dan tidak memperdulikan urusan akhirat mereka, maka ketika seorang tidak bisa memanfaatkan ramadhan dengan sebaik-baiknya dia telah merugi dan masuk golongan orang yang tertipu dengan dunia, Ini adalah sunnatullah karena Allah jadikan bulan ramadhan adalah furqan / pembeda dengan orang-orang yang telah berada dibulan Ramadhan tapi mereka tidak bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Melalui khutbah Iedul Fitri saya terpanggil untuk memberikan nasehat penting yang sangat berguna untuk mempertahakan keimanan kita semua di hari-hari yang akan datang sampai ajal menjemput kita. Nasehat ini adalah 3 (tiga) utaian Mutiara yang hilang setelah kita berhari raya iedul fitri ini. Ini merupakan salah satu nikmat Allah subhanu wata’ala yang ditundukan kepada kaum mu’minin dengan saling kasih mengasihi, dan cinta mencintai karena Allah dalam bentuk nasehat dan menasehati sesamanya, firman Allah;
ﭧ ﭨ ﭽ ﭟ ﭠ ﭡﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭼ الأنفال: ٦٣
Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 8:63)
I, Nasehat Pertama ;
Firman Allah ta’ala ;
ﭧ ﭨ ﭽ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ ﭼ المائدة: ٢٧
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain(Qabil). Ia berkata (Qabil):"Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil:"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa". (QS. 5:27)
Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan yang dilakukan oleh seorang yang behati ikhlas mengaharapkan keridhaan Allah subhanu wata’ala semata dan tidak mengaharapkan pahala dan ganjaran dari yang lainnya.hal ini ditegaskan oleh Rasullah shallahu alaihi wasalam dalam sabdanya ;

عَنْ شَدَّادٍ أَبِى عَمَّارٍ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ الْبَاهِلِىِّ قَالَ:جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ أَرَأَيْتَ رَجُلاً غَزَا يَلْتَمِسُ الأَجْرَ وَالذِّكْرَ مَا لَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ شَىْءَ لَهُ فَأَعَادَهَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ يَقُولُ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ شَىْءَ لَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِىَ بِهِ وَجْهُهُ. أخرجه النسائي 6/25 وفي "الكبرى" 4333 .
Dari Sahabat Syadad abu Ammar dari abuUmamah Al bahily dia berkata ; telah datang seseorang kepada nabi shalallahu alaihi wasalam, dan orang itu berkata ; “ ya rasullah bagaimana menurut engkau tentang seorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan sebutan nama baiknya, maka nabi shallahu’alaihi wasalam berkata ; “Dia tidak akan mendapatkan apa-apa “dan beliau mengulanginya 3 kali dan nabipun mengulanginya lagi dan mengatakan ; tidak berguna , kemudian beliau mengatakan sesungguhnya Allah menerima dari amalan yang ikhlas dan mengharapkan dengan amalan tadi wajahNya”. Dikeluarkan oleh An-nasai .
عَنْ ثَوْبَانَ ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، أَنَّهُ قَالَ: " لأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي ، يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا ، فَيَجْعَلُهَا اللهُ ، عَزَّ وَجَلَّ ، هَبَاءً مَنْثُورًا. قَالَ ثَوْبَانُ : يَا رَسُولَ اللهِ ، صِفْهُمْ لَنَا ، جَلِّهِمْ لَنَا، أَنْ لاَ نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لاَ نَعْلَمُ. قَالَ : أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ ، وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ ، وَيَأْخُذُونَ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ ، وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللهِ انْتَهَكُوهَا". أخرجه ابن ماجة (4245) الألباني في "السلسلة الصحيحة" 2 / 18, حديث رقم : 5028 في صحيح الجامع .
Dari sahabat Tsauban dari nabi shallahu alaihi wasalam bahwasannya nabi shallahu alaihi wasalam berkata ;” Sesungguhnya aku mengetahui tentang keadaan sebagian dari umatku, yang mana mereka akan datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung-gunung yang ada di tihamah yang putih (nama suatu daerah), kemudian Allah subhanu wata’ala menjadikannya sirna dan hilang dari pandangannya dan sia-sia. Berkata Tsauban ; Ya Rasullah, siapakah mereka itu terangkan kepada kami semua, agar kita tidak menjadi golongan mereka dan kami tidak mengetahuinya. Nabi shallahu alaihi wasalam berkata ; Sesungguhnya mereka itu adalah saudara-saudara kalian dan dari kulit kalian mereka menfaatkan malam mereka seperti kalian memanfaatkannya akan tetapi mereka itu apabila berada didalam apa yang diharamkan oleh Allah mereka mengerjakannya.” Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan disahkan oleh Al bani silsilah hadits shahih 2/18.
Ali bin abi Thalib pernah mengatakan : “ Wahai manusia jadilah kalian orang-orang yang mengharapkan amalan kalian diterima Allah ta’ala dengan do’a yang lebih keras dan lebih kencang dari pada orang yang sedang beramal kepada Allah.Karena Allah ta’ala berfirman ;” Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertaqwa kepadanya (surat al maidah ayat 27 )
Itulah gambaran assalafus shalih dalam beramal kepada Allah ta’ala, mereka tidak pernah akan puas dengan apa yang mereka amalankan, akan tetapi terus-menerus berharap kepada agar amalan diterima disisiNya.Sehingga pada momentum yang sama seorang khalifah Umar bin abdul aziz rahimahullah, suatu hari pernah keluar untuk melaksanakan shalat iedul fitri dan beliau berkhutbah didalamnya beliau berlata ; “ Wahai manusia kalian telah berpuasa 30 hari, dan kalian telah melakukan sholat tarawih 30 malam dan hendaklah kalian pada hari ini berdo’a meminta kepadaNya agar amalan kita semua diterima disisiNya!” itu anjuran sang kahlifah yang adil selalu takut kalau-kalau amalannya tidak diterima oleh Allah ta’ala, kekhawatiran inilah yang menjadikan mereka terus menerus menjaga agar tetap beristiqamah dijalan Allah ta’ala. Dahulu para salaf shalih dari kalangan para sahabat nabi dan oranr-orang yang meniti jejak mereka, apabila telah datang kepada mereka pengumuman akan datangnya hari raya iedul fitri, wajah mereka menjadi sedih ibarat daun yang layu karena tidak terkena siraman air, hutan yang gersang karena tidak ada hujan, dan ketika seorang mengatakan kepada mereka ; “ Ada apakah dengan wajah kalian yang sedih ? bukankah sekarang ini adalah hari raya ?maka mereka menjawab : Benar ini adalah hari raya akan tetapi aku adalah seoarang budak yang diperintahkan oleh majikanku untuk beramal shalih tetapi aku tidak mengerti apakah amalanku diterima disisiNya ataukah tidak ?
Harapan mulia dari contoh dan suri tauladan kita -assalaf shalih- radhiyallahu anhum, manakah diantara kita yang akan mengikuti jejak mereka? Berkata seorang penyair ;
Sesungguhnya apabila seorang tidak memakai pakaian taqwa……
Orang itu adalah orang yang telanjang meskipun dia berbusana…..
Sebaik-baik busana adalah keta’atan kepada Allah…
Dan tiada kebaikan dalam busana ketika ia berbuat maksiat kepadaNya…
Ketakutan yang ada pada diri mereka semata-mata karena merindukan keridhaan Allah atas diri mereka sehingga mereka terhindar dari sengatan api neraka yang amat panas, sebuah kisah orang shalih pernah dibawakan oleh pengarang kitab Hilyatul Auliya ;
“ Pernah suatu ketika Soleh bin mary bercerita tentang pamannya, Malik bin dinar : Pamanku masuk kekamarnya dan tidak pernah keluar kecuali ketika fajar subuh itu datang , kemudian aku penasaran dan aku mengawasi pamanku dengan masuk kekamarnya dan aku sembunyi dibawah ranjangnya, beliau kemudian masuk dan takbir untuk melakukan shalat maka aku mendengarkan suara rintihan kecil seperti seorang yang terkena jarum yang tajam ternyata beliau menangis senantiasa beliau melakukan hal ini dan terus melanjutkan shalatnya sehingga datang waktu subuh dan ketika beliau bertasbih, beliau berkata ; “ Ya Allah apabila engakau kumpulkan orang-orang yang telah mendahului kami dan orang-orang yang hidup setelah mereka di hari kiamat kelak maka haramkan neraka atas wajahku ini Ya Allah…..
II.NASEHAT YANG KEDUA ;
JANGANLAH BERPALING DARI KETAATAN MENUJU KEMAKSIATAN, DARI HIDAYAH MENUJU KESESATAN TERUSLAH BERISTIQAMAH
Firman Allah :
ﭧ ﭨ ﭽ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﭼ المائدة: ٢١
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (QS. 5:21)
Ma’asyiral Muslimin wal Mulimat’
Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar
Hati kita masih basah dengan iman yang kita laksakan di bulan Ramadhan kemarin, kita merasakan munajat kepada Allah, manisnya iman dengan tilawah qur’an, tarawih, ruku, sujud dan sebagainya kita telah merasakannya Untuk menjaga ini semua dimanakan Istiqamah, janganlah kita mundur lagi akan tetapi terus lanjutkan dan maju dengan Iman yang pernah kita pupuk dan taman di bulan Ramadhan. Seoarang yang berpaling atau naudzu billah min dzalika dia murtadz maka akan menjadi makan empuk syaitan dan akan dipalingkanya dari jalan yang lurus , lihatlah kepada firman Allah ta’ala :
ﭧ ﭨ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭽ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫ ﮬﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮱ ﯓ ﭼ الحج: ١١
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi;maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (QS. 22:11)

Berkata As Syeikh Al SA’dy; “ Diantara manusia ada yang memiliki lemah Iman dan tidak masuk Imannya kedalam hatinya dan belum bercambur dengan keceriannya hidupnya akan tetapi iman tadi masuk karena ketakutan dia kepada Allah, atau karena kebiasaan manusia yang ada disekelilingnyadan ketika ada ujian dia tidak sangguh bertahan. (maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu), maka jika rizkinya lancardan tidak ada yang merintanginya dia akan tenang dengan keimanan yang ada didalam dirinya bukan karena Imannya tapi karena yang lainnya, insya Allah dia akan dimaafkan oleh Allah. Akan tetapi akalau dia berbalik kebelakang dan murtadz maka dia akan merugi dunia dan akhirat.
disebutkan dalam perkataan Ali bin abi Thalib : “ Sesungguhnya hati itu memiliki maka maju dan masa mundur, maka apabila mendapatkan yang pertama bawalah hati tersebut untuk menjalankan ketaatan kepadanya dengan melaksanakan yang sunnah-sunnah dan apabila dalam kondisi yang kedua maka bawalah untuk mengamalkan yang wajib-wajib saja.
III. NASEHAT YANG KETIGA ;
SEBAIK-BAIK AMALAN KEPADA ALLAH TA’ALA ADALAH YANG KONTINU MESKIPUN SEDIKIT
Dalam masalah ini, Islam telah memberikan solusi dalam beramal dengan prinsip sedikit dan menuai pahala yang banyak disisi Allah, karena Allah ta’ala tidak akan memberatkan suatu amalan kecuali dengan yang dimampui oleh seoarang hamba;
ﭧ ﭽ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜﯝ ﯞ ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣﯤ ﰎ ﭼ البقرة: ٢٨٦
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.." (QS. 2:286)
عَنْ عَائِشَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ؛ أنَهَا قَالَتْ: سُئِلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم : أي الأعمال أحَبُّ إلى اللَّهِ ؟ قَالَ : أدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ . وَقَالَ : اكْلُفُوا مِنَ الأعمال مَا تُطِيقُونَ. أخرجه أحمد 6/176 والبخاري 8/122 و"مسلم" 2/189.
Dari Aisyah radhiyallah anha : dia berkata : telah ditanya nabi shallahu alaihi wasalam oleh Aisyah dan beliau menjawab; “ Ya Rasullah manakah amalan yang paling dicintai oleh Allah ta’ala ? beliau menjawab; Amalan yang paling kontinu meskipun sedikit, beliau berkata lagi, lakukanlah amalan yang kalian mampu untuk melakukannya.” Diriwayatkan oleh Ahmad 6/176-Al bukhari, dan Muslim 2/189.
Betapa besar perhatian nabi kita kepada umatnya, beliau telah menunjukkan amalan yang ringan yang dimampui oleh umatnya. Sementara amalan yang besar dan berat yang akan membebani umatnya beliau hindarkan, ditakutkan kalau akan memberatkan umatnya dan umatnya menjadi bosan dan jemu terhadap perintah-perintahnya. Sehingga beliau pernah mengatakan dalam satu sabdanya” Janganlah engkau menjadi seperti fulan dan fulan dahulu dia melakukan sholat malam namun sekarang dia telah meninggalkannya.termasuk amalan-amalan yang dianjurkan dan disunnahkan oleh nabi kita Muhammad shallahualaihi wasalam adalah berikut ini :
1. Puasa enam hari dibulan syawal, barang siapa yang berpuasa ramadhan dan kemudian ia ikuti dengan enam hari puasa dibulan syawal maka ibarat dia berpuasa 1 tahun penuh. Diriwayatkan dari hadits abu ayub al Anshori dan dikeluarkan haditsnya dalam kitab Musnad Imam Ahmad dan muslim dan Abu Dawud.
2. Puasa 3 hari pada setiap tanggal 13.14 dan 15 ( ayyamul bidh) seperti yang telah diriwayatkan oleh Abu Darda’ dari hadits Muslim 2//159.
3. Puasa di hari senin dan kamis seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari hadits Imam Ahmad dan Imam Malik.
4. Puasa di hari Asyuara ( 10 Muharram ) seperti dalam hadits Muslim 3/167.
5. Melakukan qiyamul lail ( shalat tahajjud ).
6. Melakukan shalat sunnah rawatib.
7. Melakukan shalat sunnah dhuha.
8. Membiasakan dzkir pagi dan sore.
9. Dan sebaiknya amalan tersebut diatas dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dan hanya mengaharapkan ikhlas kepada Allah.

Mudah-mudahan apa saja yang kita amalkan di bulan ramadhan kemarin diterima Allah ta’ala dan menjadi timbangan kebaikan kita semua di hari kiamat kelak .

YA ALLAH JADIKANLAH KITA SEMUA TERMASUK SHOIMIN, QOIMIN …
YA ALLAH JADIKANLAH KITA SEMUA TERMASUK ORANG-ORANG MUTAQIN…
YAALLAH PERTEMUKANKAN KEMBALI JIWA DAN RAGA KAMI DENGAN RAMADHAN……
YA ALLAH JADIKANLAH AL QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK KAMI…
JADIKANLAH IA SEBAGAI PENYEJUK HATI KAMI ….
JADIKANLAH IA SEBAGAI PENYELAMAT KAMI DI HARI KIAMAT…..
YA ALLAH
اللهم إني أسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك ، أو أنزلته في كتابك ، أو علمته أحداً من خلقك ، أو استأثرت به في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلبي ، ونور صدري ، وجلاء حزني ، وذهاب همي وغمي , اللهم أعنا على ذكرك وشكرك , وحسن عبادتك .
YA ALLAH KARUNIKANLAH KEPADA KAMI TAQWA…
YA ALLAH KARUNIAKANLAH KEPADA KAMI ISTIQAMAH….
YA ALLAH JAUHKAN KAMI DARI API NERAKA DENGAN AMALAN YANG SEDIKIT YANG KAMI TELAH LAKUKAN …..
YA ALLAH JADIKANLAH HARI IEDUL FITRI INI ADALAH LAMBANG TAUBAT KAMI …
JADILAKANLAH HARI INI ADALAH PELEBUR DOSA KAMI ….
YA ALLAH TURUNKAN AMPUNANMU KEPADA IBU DAN BAPAK KAMI YANG TELAH MENDAHULUI KAMI…
DAN JUGA SAUDARA-SAUDARA KAMI YANG BERIMAN DARI SEBELUM KAMI…..
YA ALLAH BERIKANLAH KAMI KEBAIKAN DI DUNIA INI DAN DI AKHIRAT KELAK SESUNGGUHNYA ENGAKAU ADALAH DZAT YANG TIDAK PERNAH INGKAR JANJI.









TIGA MUTIARA NASEHAT
SETELAH RAMADHAN


Q

KHUTBAH IEDUL FITRI 1430H







OLEH :
USTADZ ALI SAMAN HASAN ,LC

Senin, 14 September 2009

HIDUP BERIBU-RIBU TAHUN

HIDUP BERIBU-RIBU TAHUN OLEH MUHAMMAD ARIFIN BADRI ,MA
Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudarauku! Anda kuasa mengangkat tangan untuk berdoa selama 5 jam tanpa henti? Atau mungkinkah anda kuasa untuk mendirikan sholat semalam suntuk; 8 jam tanpa henti? Berat dan mungkin juga anda langsung berkata waaaah saya tidak kuasa melakukannya.
Bagaimana kalau membaca Al Qur'an selama satu minggu tanpa henti, walau hanya sekedar untuk makan, minum atau buang air kecil? Anda bisa melakukannya?
Anda merasa berat, atau bahkan merasa mustahil untuk melakukannya.
Saudaraku! Itu semua mudah, dan bahkan lebih lama dari itu juga mudah, bukan hanya seminggu bahkan puluhan tahunpun anda bisa. Tidak repot kok, dan bahkan ringan sekali, anda dapat melakukan semua itu tanpa harus berkeringat, atau gemetaran atau juga kesemutan.
Luar biasa bukan? Anda ingin tahu bagaimana cara melakukannya? Inilah caranya:
 إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ {1} وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ {2} لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ {3} تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ {4} سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ {5} القدر 1-5
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan (lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." Al Qadar 1-5
Saudaraku! malam Lailatul Qadar dinyatakan lebih baik dari 1000 bulan. Tahukah anda berapa tahun lamanya 1000 bulan itu? 1000 sama dengan 83 tahun 4 bulan.
Allahu Akbar. Anda beribadah kepada Allah pada malam itu berarti lebih baik dari beribaha selama 83 tahun 4 bulan.
Saudaraku coba anda merenung sejenak, kira-kira anda akan hidup di dunia ini berapa tahun lamanya? 70 tahun? Atau 80 tahun atau 90 tahun ?
Anggap saja anda diberi umur panjang selama 90 tahun. Akan tetapi menurut prediksi anda, kira-kira keadaan fisik anda saat telah berumur 90 tahun seperti apa? Mungkinkah anda masih gagah perkasa seperti sekarang, ataukah fisik anda telah lemah, dan tidak kuasa melakukan banyak hal, kecuali dengan bantuan anak-cucu anda, bukankah demikian?
Jadi, mungkin seumur hiduppun anda tidak mungkin bisa sholat, atau berdoa, atau membaca Al Qur'an terus-menerus selama 83 tahun 4 bulan, tanpa henti.
Inilah yang mendasari Rasulullah  bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Beliau berusaha untuk menepati Lailatul Qadar dengan banyak beribadah, sholat malam, membaca Al Qur'an dan banyak-banyak berdoa, memohon kebaikan dunia dan akhirat.
'Aisyah radhiallahu 'anha; istri Nabi  mengisahkan:
(كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ.) رواه مسلم
"Dahulu, semaca hidupnya, Rasulullah  bersungguh-sunguh dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir dari bulan ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu-waktu lainnya." Riwayat Muslim.
Pada riwayat lain, beliau  berpesan kepada umatnya dengan bersabda:
(تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ) متفق عليه
"Carilah lailatul Qadar pada hari-hari ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." Muttafaqun 'alaih
Coba anda bayangkan! Andai anda telah mengenal dan memanfaatkan kesempatan Lailatul Qadar sejak sepuluh tahun silam. Itu arinya sama saja anda telah beribadah melebihi 10 x 83,3 = 833 tahun. Dan bila anda telah menggunakan kesempatan indah ini sejak 20 tahun silam, maka itu artinya pahala ibadah anda melebihi pahala ibadah selama 1.666 tahun.
Allahu Akbar! Luar biasa, betapa banyak pahala yang anda peroleh. Akan tetapi, apakah selama ini anda benar-benar telah memanfaatkan malam lailatur Qadar sebaik-baiknya. Coba anda mengingat-ingat kembali memori amalan bulan Ramadhan anda tahun-tahun silam! Semakin anda berusaha mengingat-ingat, maka hanya penyesalanlah yang semakin membayangi hati anda. Bukankah demikian?
Bila demikian adanya, maka sudah saatnya pada ramadhan kali ini anda bangkit dan menyingsingkan lengan baju guna bangkit dari kelalaian yang telah berkepanjangan
Saudaraku! Lailatul Qadar adalah benar-benar malam yang sangat utama, dan peluang emas yang harus anda temukan. Malam itu adalah kesempatan anda untuk menggapai kerahmatan Allah sebanyak-banyaknya.
Saudaraku! Bila anda telah berpuasa di bulan suci ini, maka sudah saatnya bagi anda untuk terus mengais bekal kehidupan di akhirat, dengan memasuki pintu-pintu kehidupan akhirat lainnya.
(مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ).
"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ikhlas, niscaya seluruh dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan. Dan barang siapa yang mendirikan shalat di malam Lailatul Qadar, niscaya seluruh dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan." Muttafaqun 'alaih.
Pintu-pintu akhirat saat ini telah dibuka semuanya, tidak ada satupun yang tertutup di hadapan anda. Gunakanlah kesempatan ini, siapa tahu ini adalah kesempatan terakhir bagi anda untuk mendapatkan kesempatan indah ini.
Sertakan keluarga anda untuk turut merasakan indahnya malam Lailatul Qadar dan turut serta mendapatkan kemurahan Allah padanya.
'Aisyah radhiallahu 'anha, istri Nabi  mengisahkan tentang kesungguhan beliau  dalam menjalani kehidupan di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan:
(إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ) رواه مسلم
"Bila telah memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, dahulu Nabi  mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam harinya (dengan mendirikan sholat dan banyak doa) serta membangunkan keluarganya." Riwayat Muslim.
Begitu besar perhatian beliau  tentang malam, itu, sampai-sampai menjadikan 'Aisyah radhiallahu 'anha, merasa perlu untuk bertanya kepada beliau tentang apa yang seyogyanya ia lakukan:
(يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ: (قُولِى: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى) رواه أحمد والترمذي وابن ماجة
"Wahai Rasulullah, andai aku mengetahui bahwa aku mendapatkan malam Lailatul Qadar, apa yang seyogyanya aku ucapkan? Beliau menjawab: "Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
"Ya Allah ! sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemaaf, lagi Maha Mulia. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah (limpahkanlah afiat kepada) aku." Riwayat Ahmad, At Tirmizy dan Ibnu Majah.
Inilah adalah salah satu doa yang paling bagus. Betapa tidak, doa ini diajarkan oleh Rasulullah  kepada istri beliau tercinta agar diucapkan pada malam yang paling mulia.
Dengan doa ini, anda memohon kepada Allah agar diberikan afiat (terbebas) dari segala hal yang merugikan atau merusak diri anda, baik dalam agama atau dunia.
Bila anda telah mendapatkan afiat pada badan, rizki, dan keluarga dari segala hal yang merugikan, maka anda telah mendapatkan keberuntungan yang tiada banding.
Dan bila anda telah mendapatkan afiat dalam urusan agama, maka anda telah terjauhkan dari siksa neraka dan berhasil menggapai nikmat di surga.
Demikianlah seyogyanya anda menyambut dan beramal pada malam Lailatul Qadar. Anda banyak mendirikan sholat lalu banyak berdoa, memohon kebaikan dunia dan akhirat.
Selamat berjuang mencari malam Lailatul Qadar, semoga anda berhasil mendapatkannya, dan merasakan betapa besar karunia Allah yang anda peroleh padanya.
Wallahu a'alam bisshawab.


Minggu, 06 September 2009

Taubat Kepada Allah

TAUBAT
KEPADA
ALLAH

BAGIAN PERTAMA

OLEH : USTADZ ALI SAMAN HASAN,LC

SEMOGA KITA MENJADI ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG

Bertaubat kepada Allah adalah kembalinya seorang kepada Allah ta’ala. Menjauhkan dirinya dari Jalan orang yang dimurkai Allah dan jalan orang-orang yang sesat menuju jalan yang diridhai Allah, dengan cara orang yang bertaubat tadi menjalankan apa yang Allah cintai dari perbuatan dan amalan dan meninggalkan apa saja yang dilarangNYA, kembali kepada Allah terhadap apa yang dicintati adalah sebagian dari taubat dan meninggalkan apa yang dilarangnya adalah sebagian lainnya.
Dosa adalah penghalang antara dia dengan Allah yang dia cintai ketika ia berbuat dosa kepada Allah dan menjauhkan diri dari apa yang akan menjadikan Allah berpaling daripadanya adalah kewajiban, akan tetapi kewajiban tadi tidaklah terurai dalam satu ungkapan perkataan dan perbuatan kecualai dengan ilmu. Ketika seoarang hamba mengetahui terhadap apa yang diharamkan Allah maka dia akan menghindarinya dan ketika dia tahu akan jalan yang dicintainya dia akan segera menuju kesana. Dalam hal ini ungkapan Allah didalam al qur’an jelas sekali tentang wajibnya seorang bertaubat kepadaNya, firman Allah :
قال تعالى: وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ [النور: 31]
Allah berfirman : (( Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman mudah-mudah kalian menjadi orang-orang yang beruntung )) an nur 31
Didalam ayat ini Allah mengajak orang-orang yang beriman untuk bertaubat kepadaNya setelah mereka mengatakan kata-kata Iman dan setelah mereka bersabar dalam menempuh hijrah dan jihad di jalan Allah ta’ala, kemudian Allah menggantungkan kata-kata mudah mudahan kalian menjadi orang-orang yang beruntung ( sukses) jika kalian bertaubat kepadaNya , jadi keberuntungan suatu umat dan suatu bangsa dengan cara mereka bertaubat kepada Allah ta’ala.
Kemudian didalam firman yang lain Allah menggolongkan orang yang tidak bertaubat masuk kepada golongan orang-orang yang dzalim;
وقال تعالى:  وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ  [الحجرات: 11]
Allah berfirman ;(( Dan barangsiapa yang belum bertaubat maka mereka termasuk golongan orang-orang yang dzalim)) al hujurat 11.
Allah ta’ala membagi menjadi 2 bagian ;1. Orang yangbertaubat 2. Orang yang belum bertaubat dan orang yang belum dan tidak mau bertaubat adalah orang yang dzalim karena dia telah mendzalimi dirinya karena tidak mengerti Allah yang akan mengampuni dosa dan dia telah menyia-siakan dirinya dan telah menghancurkan dirinya , Sesungguhnya Allah senantiasa menerima taubat seoarang hamba selam anyawa dia belum berada dalam kerongkongan.

عن عبد الله بن عمر بن الخطاب ب عن النبى خ قال: "إنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يقبلُ توبةَ العبدِ ما لم يُغَرغِرْ"
[رواه ابن ماجه، والترمذي، وحسنه الألباني]
Dari Abdullah bin Umar bin khatab dari Nabi Saw, sesungguhnya Allah menerima taubat seoarang hamba selama nyawanya belum sampai kekerongkongan mereka ( diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan At-tzirmidzi dan dihasankan oleh al bani ).
Pintu taubat kepada Allah senantiasa terbuka samapai datangnya hari kiamat, sampai terbitnya matahari dari arah barat, sampai bumi ini hancur karena datangnya kiamat, seperti dalam sabda beliau :
عن أبى موسى الأشعرىرضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "إنَّ اللهَ تعالى يَبسُطُ يدَه بالليلِ ليتوبَ مُسِيءُ النهارِ، ويَبسُطُ يدَهُ بالنهارِ ليتوبَ مُسِيءُ الليلِ حتى تَطلعَ الشمسُ مِن مَغربِها". [رواه مسلم]
Dari abu Musa al ‘asyari dari nabi Muhammad shallahu alaihi wasalam; “Sesungguhnya Allah ta’ala mebentangkan tanganNYA diwaktu malam hari untuk membuka pintu taubat bagi mereka yang telah bermaksiat disiang hari dan Allah ta’ala mebantangkan tanganNYA disiang hari untuk membuka pintu taubat bagi mereka yang berbuat dosa dimalam hari “ ( diriwayatkan oleh Muslim )

ALLAH CINTA DENGAN TAUBAT SEORANG MUKMIN
عن أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "لَلهُ أشدُّ فرحًا بتوبةِ عبدِهِ حينَ يتوبُ إليهِ مِن أحدِكم كانَ على راحلتِهِ بأرضِ فَلاةٍ، فانفلتَتَ منهُ وعليها طعامُهُ وشرابُهُ، فأَيِسَ منها، فأتَى شجرةً فاضطجعَ في ظِلِّها قد أَيِسَ مِن راحلتِهِ، فبينما هو كذلك، إذا هو بها قائمةً عندَهُ، فأخذ بخِطامِها ثم قالَ مِن شدةِ الفرحِ: اللهم أنتَ عبدي وأنا ربُّك؛ أخطأَ مِن شدةِ الفرحِ". [رواه مسلم]
Dari Anas bin malik dia berkata ; telah besabda Nabi shallahu alaihi wasalam ;” Allah sangat senang dengan taubatnya seoarang hamba ketika dia bertaubat kepadaNya dari pada kesenangan seorang diantara kalian yang kehilangan kendaraannya di tengan padang pasir yang sangat panas kemudian makanan dan minumannyapun juga ikut lenyap bersama untanya tadi ( kendaraannya), lalu dia berputus asa dari padanya, maka duduklah orang tadi menunggu dibawah naungan pohon dan berbaringlah ia dibawahnya dan dia telah putus asa dari kendaraannya, maka ketika ia bangun dari tidurnya dia mendapatkan kendaraannya sudah ada disampingnya maka dia langsung ambil kendalinya kemudia karena sangat gembira dia berkata : “ Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhanmu, dia telah salah berkata karena sangat gembiranya. ( diriwayatkan oleh Muslim )
Kegembiraan dan kebahagian yang ada pada orang ini adalah suatu kebaikan dan kebajikan untuknya bukan kegembiraan untuk orang yang bertaubat dalam satu dosa yang dia menyakininya sebagai kesalahan, ini adalah sekedar gambaran akan sifat-sifat Allah yang mulia dan Allah memiliki sifat yang lebih dan berbeda daripada itu seperti yang telah diterangkan oleh Ahlu sunnah wal jamaah tentang sifat –sifat Allah yang mulia, kalau seandainya ada perumpaan yang lebih besar dari apa yang telah diungkapkan oleh nabi shallahu alaihi wasalm maka akan diungkapkan oleh beliau, akan tetapi tidak ada kegembiraan yang terjadi dengan orang ini karena setelah dia sendirian ditinggalkan oleh makanan dan minuman yang ia sediakan, ditengah padang pasir yang amat panas tidak ada sumber kehidupan disana, ternyata ia mendapatkan untanya sebagai tumpuan hidup dia setelah Allah ta’ala.
Maka perhatikanlah dengan teliti ! terhadap orang-orang yang melakukan kemaksiatan kepada Allah, dengan murka Allah kepadanya, Allah memalingkan rahmat, karunia dan kenikmatan hidup atas dirinya, namum ketika dia mau mengangkat tangnya ke langit bertaubat kepadaNya, Allah berbalik menerima dia dengan kebaikan, kelembutan dan kasih sayang yang lebih. Lebih dari seorang ibu kepada nakanya sendiri, seperti yang telah sering kita dengar cerita yang mashur dikalangan ibu-ibu, suatu saat anaknya pulang kesorean kerumahnya, maka sang ibupun dengan tega menutup pintu didepan mukanya dan dia mengakatan ; “Pergi lah engkau dariku jangan kembali kerumah ini ! dengan nada marah diucapkan seolah-olah bukan anak kandungnya sendiri, maka anak tadipun pergi meninggalkan rumahnya mencari siapa yang bias menampungnya, namum kerinduan kepada seorang ibu menjadikan dia kembali kerumahnya akan tetapi dia masih menunggu ibunya untuk membukakan pintunya, akhirnya ia pun memutuskan untuk tidur di pelataran rumahnya yang terbuka dingin karena angin malam dan nyamuk yang mengigiti tubuhnya, ketika ibunya mendengar rintihan anaknya dilur pintu, sang ibupun tidak rela akhirnya pintupun dibuka oleh ibu, dan dia berkata ;Sebetulnya ibu sangat saying sama kamu! Makanya jangan melanggar apa kata ibu begina akibatnya”. Inilah gambaran seorang ibu yang yang tadinya marah menjadi lunak hati dan iba melihat anaknya, Allah ta’ala lebih daripada itu semua.

عن النبي صلى الله عليه وسلم: "للهُ أرحمُ بعبادِه مِنَ الوالدةِ بولدِها". الصحيح

Dari nabi shallahu alaihi wasalam; “Allah lebih kasih saying kepada hambaNya daripada seorang ibu kepada anaknya”.

TAUBAT SEPANJANG UMUR
Keyakinan yang keliru dari sebagian orang bahwa dia masih memiliki umur panjang tidak mungkin akan dicabut umurnya dalam waktu dekat sehingga menjadikan dirinya semakin jauh dari taubat. Setiap kali kita berbuat dosa dan maksiat, kalau kita bias menjaga lisan kita dan anggota badan kita dari dosa, hati kita mungkin lupa akan dzikir kepada Allah, kalau hati kita ingat kepada Allah ta’ala maka mungkin ada anggota tubuh kita yang berbuat dosa, syaitan selalu membisikan kedengkian, kejahatan, dan sifat-sifat yang kotor kedalam hati kita sehingga kita beniat jelek dan lain sebagainya. Dosa bisa dating dari mana saja begitu pula taubat sepanjang hari dan umur tiada henti karena dengan taubat seorang akan senantiasa mensucikan hatinya;
قال النبي صلى الله عليه وسلم: "يا أيـها الناسُ! توبوا إلى اللهِ واستغفروه؛ فإني أتوبُ إلى الله وأستغفره في كلِّ يومٍ مائةَ مرةٍ". [أخرجه مسلم، وصححه الألباني]
Bersabda Nabi shallahu alaihi wasalam, “Wahai manusia bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampun karena aku bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepadanya setiap harinya seratus kali “ . dikeluarkan oleh Muslim dan disahkan oleh Albani .

SYARAT-SYARAT TAUBAT
Apabila taubat itu berkaitan dengan hak-hak Allah yang telah dia langgar, para ulama telah menetapkan ada tiga syarat yang harus dipenuhi yaitu ; 1. Penyesalan, 2. Meninggalkan dosa dan 3. Bersikap keras untuk tidak melakukannya lagi.
Penyesalan akan dosa adalah keharusan dari taubat ketika seorang orang itu tidak menyesal berarti orang tadi ridha akan maksiat yang dia lakukan , penyesalan hati adalah merasakan sakitnya hati akan dosa dan kemaksiatan, karena kemasiatan dan dosa adalah sayatan pisau yang tajam yang telah melukai dirinya, cirri-cirnya dia senantiasa bersedih dan menangis seperti orang yang kehilngan anaknya ataupun orang yang telah di tinggal mati anakanya yang dia cintai. Maka manakah yang lebih utama anakanya yang hilang ataukah dirinya yang sedang sedih dan menyesal? Adapun yang kedua meninggalkan maksiatdan dosa adalah tidak mungkin bercampurnya rasa ini dan sikap ini dengan dosa yang ia akan lakukan . seorang yang telah memiliki rasa meninggalkan dosa tidak mungkin ia akan medekati dosa itu lagi, seperti seorang yang sedang sakit dengan sebab memakan suatu buah tidak mungkin dia akan memakan buah tadi kalau ternyata buah tadi akan menyebabkan dia akan menderita sakit lagi.adapun dosa dan maksiat yang berkaitan dengan hak-hak sesama manusia, maka dia harus menggantikan apa yang telah dia rusakkan atau dia ambil atau paling tidak dia meminta ridha dan kerelaan kepada orang yang memilikinya karena dia telah mengambil haknya, seperti yang telah diterangkan dalam
"مَن كانت له مَظلمةٌ لأخيهِ مِن عِرضِهِ أو شيءٍ فليتحلله منهُ اليومَ قبلَ أنْ لا يكونَ دينارٌ ولا درهمٌ، إنْ كانَ لهُ عملٌ صالحٌ أُخِذَ منه بقَدْرِ مَظلمتِه، وإنْ لم تكن له حسناتٌ أُخِذَ مِن سيئاتِ صاحبِه فحُمِلَ عليهِ". [رواه البخارى].
.“Barang siapa yang memiliki kedzaliman pada hak saudaranya atau kehormatannya atau sedikit daripadanya, maka hendaklah dia meminta pembebasannya atau penghalalannya dari padanya pada hari itu sebelum datangnya hari akhir yang tidak berlaku dinar dan dirham, maka kalau dia memiliki amal yang shaleh akan diambilkan daripadanya sebatas kedzalimannya dan apabila dia tidak memiliki kebaikan maka akan diambilkan dari kejelekannya dan dibebankan atasnya “ ( diriwayatkan oleh Imam Al bukhari ).